opini ..www.infomoneter.com
Oleh Drs. Eddie Priyono, MM,
Advisor Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi
Pemerintahan (Puskopem).
Managing Director PT Victory Group
-Belum hilang dari ingatan kita, kenaikan fantastis dari harga
Managing Director PT Victory Group
-Belum hilang dari ingatan kita, kenaikan fantastis dari harga
bawang merah dan bawang putih bulan Maret yang lalu.
Ironi bagi Indonesia yang kita cintai ini, yang katanya negeri agraris , dimana sudah banyak kebutuhan sehari hari, bahan pokok,bahkan bumbu dapur pun harus diimport dari Negara lain, baik dari Asia Tenggara maupun Negara Asia lainnya.
Ironi bagi Indonesia yang kita cintai ini, yang katanya negeri agraris , dimana sudah banyak kebutuhan sehari hari, bahan pokok,bahkan bumbu dapur pun harus diimport dari Negara lain, baik dari Asia Tenggara maupun Negara Asia lainnya.
Ironi kedua, dimana dahulu kala ,beratus tahun yang lalu, VOC menguasai Nusantara ini, karena mengincar rempah rempah.
Namun saat ini kita tidak berdaya hanya karena harus mengimport bawang putih dan merah, garam,kedelai, kacang tanah, singkong dan lain lain nya.
Seandainya ini terjadi beratus tahun lalu, maka tidak perlu kiranya VOC dan konco konconya datang kesini , dan kitapun luput dari penjajahan.
Mmm, .Introspeksi !.
Kata yang tepat untuk kita semua, dengan sedikit mengutip syair lagu ”kita musti telanjang, dan benar benar bersih ,..suci lahir dan didalam batin,..tengoklah kebelakang..” dan seharusnya kita tidak usah saling menyalahkan, walaupun yang salah harus seleh, dan segera memperbaiki, serta tidak mengulangi lagi tindakan yang tidak terpuji demi rakyat.
Bukankah tugas seorang pamong itu bukan an sich pejabat, tetapi lebih kepada melindungi dan mensejahterakan rakyatnya
.
Jadi pada saat antar Kementrian saling menyalahkan, maka disitulah rakyat mengetahui bahwa pamongnya ternyata yang minta diemong .
Dan rakyat hanya bisa terbengong.
ADA UNTUK SIAPA.
Dalam suatu operasional suatu korporasi, pada suatu ketika sang CEO mendapatkan kenyataan bahwa sudah 2 bulan penjualan produksi korporasi nya jatuh, menurun dan sangat merugikan.
Hal pertama yang dilakukannya adalah memanggil Direktur Penjualan, dan memulai bertanya, mengapa penjualan menurun?
Betapa terperanjatnya CEO , jawaban Direktur sangat simple , barangnya kurang , stock out di gudang, bagaimana mau menjual ?
Saat itu juga, dipanggillah Manager Logistic yang membawahi stock, dan dengan enteng si manajer menjawab, bagian produksi tidak memproduksi dalam jumlah yang memadai untuk dikirim ke Sales.
Waaduhhhh ,
Dan Direktur Produksi pun berkomentar, raw material tidak mencukupi.
Tidak berhenti sampai disini, Manager Pembelian beralasan, raw material sudah dipesan ke supplier, tetapi mereka tidak mau mengirim ke pabrik karena pembayaran overdue yang belum lunas dari pesanan raw material yang lalu.
Terakhir, Bagian Keuangan mengatakan, keterlambatan pembayaran ke Supplier karena pembayaran dari Distributor ke pabrik yang dikelola Sales sangat minim dan tidak mencukupi untuk membayar overdue raw material.
CEO terbengong dalam situasi lingkaran setan yang ekstreem ini.
Suatu keadaan yang bisa terjadi dalam operasional, karena komunikasi, informasi, sense of belonging yang rendah, dan ketidak telitian CEO sendiri dalam memanage korporasinya.
Artikulasi CEO menjadi semakin sumbang dan lirih , karena seharusnya penempatan dirinya harus sudah diubah,
CEO bukanlah TOP MANAGER, tetapi dia adalah seorang LEADER.
Suatu positioning untuk lebih menempatkan dirinya sebagai pemimpin untuk semuanya, bukan pemimpin untuk satu departeman atau kelompok.
Dalam bukunya ”JACK WELCH and the GE WAY, management Insights and Leadership Secrets of the Legendary CEO “
Hal pertama yang dilakukannya adalah memanggil Direktur Penjualan, dan memulai bertanya, mengapa penjualan menurun?
Betapa terperanjatnya CEO , jawaban Direktur sangat simple , barangnya kurang , stock out di gudang, bagaimana mau menjual ?
Saat itu juga, dipanggillah Manager Logistic yang membawahi stock, dan dengan enteng si manajer menjawab, bagian produksi tidak memproduksi dalam jumlah yang memadai untuk dikirim ke Sales.
Waaduhhhh ,
Dan Direktur Produksi pun berkomentar, raw material tidak mencukupi.
Tidak berhenti sampai disini, Manager Pembelian beralasan, raw material sudah dipesan ke supplier, tetapi mereka tidak mau mengirim ke pabrik karena pembayaran overdue yang belum lunas dari pesanan raw material yang lalu.
Terakhir, Bagian Keuangan mengatakan, keterlambatan pembayaran ke Supplier karena pembayaran dari Distributor ke pabrik yang dikelola Sales sangat minim dan tidak mencukupi untuk membayar overdue raw material.
CEO terbengong dalam situasi lingkaran setan yang ekstreem ini.
Suatu keadaan yang bisa terjadi dalam operasional, karena komunikasi, informasi, sense of belonging yang rendah, dan ketidak telitian CEO sendiri dalam memanage korporasinya.
Artikulasi CEO menjadi semakin sumbang dan lirih , karena seharusnya penempatan dirinya harus sudah diubah,
CEO bukanlah TOP MANAGER, tetapi dia adalah seorang LEADER.
Suatu positioning untuk lebih menempatkan dirinya sebagai pemimpin untuk semuanya, bukan pemimpin untuk satu departeman atau kelompok.
Dalam bukunya ”JACK WELCH and the GE WAY, management Insights and Leadership Secrets of the Legendary CEO “
Robert Slater mengatakan bahwa : Manager talk to one another , write memos to one another.
But , Leader talk to their all employees , filling them with vision, getting them to perform at levels
the employees themselves.
Seorang CEO adalah pemimpin yang bicara kepada semua orang di organisasinya, meyakinkan dengan visinya, dan membuat semua orang merasakan satu payung di korporasi tersebut, yaitu CEO.
Ketidak mampuan CEO dalam contoh ekstreem diatas, menunjukkan dirinya masih menempatkan diri sebagai TOP MANAGER , dan mengabaikan eksistensi dirinya langsung kedalam semua masalah di korporasinya .
Ini bisa berakibat fatal.
Sebagai leader dia lebih leluasa bergerak, masuk kesemua orang didalam organisasi, tentu dengan tidak bermaksud mencampuri pekerjaan didalam structural di masing masing departemen.
Kedekatan CEO sebagai Leader dengan karyawan, akan berimbas positif dengan cepat masuknya informasi dari bawah.
Seorang CEO adalah pemimpin yang bicara kepada semua orang di organisasinya, meyakinkan dengan visinya, dan membuat semua orang merasakan satu payung di korporasi tersebut, yaitu CEO.
Ketidak mampuan CEO dalam contoh ekstreem diatas, menunjukkan dirinya masih menempatkan diri sebagai TOP MANAGER , dan mengabaikan eksistensi dirinya langsung kedalam semua masalah di korporasinya .
Ini bisa berakibat fatal.
Sebagai leader dia lebih leluasa bergerak, masuk kesemua orang didalam organisasi, tentu dengan tidak bermaksud mencampuri pekerjaan didalam structural di masing masing departemen.
Kedekatan CEO sebagai Leader dengan karyawan, akan berimbas positif dengan cepat masuknya informasi dari bawah.
Diperlukan satu rutinitas pertemuan dengan para Direktur dan managernya, untuk mendapatkan data dan informasi minimal mingguan, tetapi dilain kesempatan, seringnya Leader turun kebawah untuk mendengarkan aspirasi dari karyawan , berfungsi sebagai masukan langsung dan melengkapi data untuk pengambilan keputusan.
Terkenal sekarang ini dengan istilah “blusukan”, yang dijalankan seorang pamong, dan diikuti oleh pamong pamong lain didaerah yang berbeda sebagai suatu trend.
Semangat seorang Leader adalah mencapai tujuan jangka pendek dengan benar dan tepat waktu, untuk menuju tujuan jangka panjang, dengan mengikuti perkembangan masyarakat atau persaingan usaha.
Blusukan bisa dipakai sebagai 'IMAGE CREATION' atau pencitraan diri, dan ini dengan mudah
Terkenal sekarang ini dengan istilah “blusukan”, yang dijalankan seorang pamong, dan diikuti oleh pamong pamong lain didaerah yang berbeda sebagai suatu trend.
Semangat seorang Leader adalah mencapai tujuan jangka pendek dengan benar dan tepat waktu, untuk menuju tujuan jangka panjang, dengan mengikuti perkembangan masyarakat atau persaingan usaha.
Blusukan bisa dipakai sebagai 'IMAGE CREATION' atau pencitraan diri, dan ini dengan mudah
dirasakan oleh karyawan korporasi, terhadap CEO nya, atau bahkan rakyat kalau menyangkut pamong yang blusukan.
Action ini sangat berbahaya , seandainya dalam satu kurun waktu tertentu , apa yang dijanjikan pamong , tidak menunjukkan hasil yang lebih baik, atau bahkan lebih worst dari situasi sebelumnya Ibarat senjata yang berbalik arah, apalagi kalau tidak disertai komunikasi yang intens, rapi, terukur dan disetujui oleh semuanya.
Ibarat kata, sudah dimaafkan terlebih dahulu, walaupun targetnya belum tercapai, dan untuk sementara image yang baik itu masih terjaga.
CEO exist sebagai LEADER adalah untuk semua elemen personal yang ada didalam organisasi, memimpin dan menjadi kapten kapal yang tahu arah kapalnya, bahaya yang ada didepan, dan membuat semua orang terayomi apapun yang akan terjadi.
Bukan seperti contoh CEO yang diatas, yang sudah terlambat dan baru menyadari dirinya ada didalam lingkaran setan. CEO sebagai Leader ada disaat suka dan duka, menenangkan semuanya, mengajak bertepuk tangan disaat celebration , dan meminta bekerja keras disaat masa paceklik atau masa krisis.
Bukan terbengong saat sudah terlambat mengetahui buruknya situasi disekitarnya
Action ini sangat berbahaya , seandainya dalam satu kurun waktu tertentu , apa yang dijanjikan pamong , tidak menunjukkan hasil yang lebih baik, atau bahkan lebih worst dari situasi sebelumnya Ibarat senjata yang berbalik arah, apalagi kalau tidak disertai komunikasi yang intens, rapi, terukur dan disetujui oleh semuanya.
Ibarat kata, sudah dimaafkan terlebih dahulu, walaupun targetnya belum tercapai, dan untuk sementara image yang baik itu masih terjaga.
CEO exist sebagai LEADER adalah untuk semua elemen personal yang ada didalam organisasi, memimpin dan menjadi kapten kapal yang tahu arah kapalnya, bahaya yang ada didepan, dan membuat semua orang terayomi apapun yang akan terjadi.
Bukan seperti contoh CEO yang diatas, yang sudah terlambat dan baru menyadari dirinya ada didalam lingkaran setan. CEO sebagai Leader ada disaat suka dan duka, menenangkan semuanya, mengajak bertepuk tangan disaat celebration , dan meminta bekerja keras disaat masa paceklik atau masa krisis.
Bukan terbengong saat sudah terlambat mengetahui buruknya situasi disekitarnya
Pepatah jawa mengatakan : “anak polah, bapa kepradah “, perbuatan buruk anak, akan membuat sulitnya orang tua , atau kesalahan direktur akan menyusahkan CEO .
Pepatah ini seharusnya sudah tidak berlaku lagi, karena seorang bapak yang bijak, bukan hanya mendidik anak dengan benar , tetapi juga mengawasi , tutwuri handayani, mengantarkan anak sampai dengan menjadi seorang dewasa yang mumpuni, bertindak benar dan bertanggungjawab dalam setiap tindakannya.
Pepatah ini seharusnya sudah tidak berlaku lagi, karena seorang bapak yang bijak, bukan hanya mendidik anak dengan benar , tetapi juga mengawasi , tutwuri handayani, mengantarkan anak sampai dengan menjadi seorang dewasa yang mumpuni, bertindak benar dan bertanggungjawab dalam setiap tindakannya.
Kalau dikatakan, bahwa anak tidak bisa diawasi sepanjang hari alias 24 jam, maka seharusnya yang mengawasi adalah hatinya sendiri, karena didikan orangtua yang benar adalah mengoptimalkan IQ ,EQ dan SPIRITUAL .
Ini akan membuat anak, begitupun kita, takut untuk berbuat yang tidak benar, termasuk korupsi, karena takut kepada sang Pencipta , Alloh SWT.
Kebenaran hakiki ini akan membuat anak dan kita semua, hanya ingin melakukan yang terbaik , melaksanakan sesuatu yang benar, dijalan NYA.
Jadi tanggung renteng dari tanggung jawab orangtua adalah , anak polah, bapa yang salah, direktur salah,
CEO bertanggungjawab, termasuk LEADER yang juga harus bertanggungjawab kepada personal bahkan rakyatnya.
Mari kita jadikan momentum yang ada ini, untuk introspeksi , belajar mempertanggung jawabkan perbuatan apapun yang kita lakukan dialam fana ini , sebelum saatnya dimintai tanggung jawab di alam keabadian.
Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com
Ini akan membuat anak, begitupun kita, takut untuk berbuat yang tidak benar, termasuk korupsi, karena takut kepada sang Pencipta , Alloh SWT.
Kebenaran hakiki ini akan membuat anak dan kita semua, hanya ingin melakukan yang terbaik , melaksanakan sesuatu yang benar, dijalan NYA.
Jadi tanggung renteng dari tanggung jawab orangtua adalah , anak polah, bapa yang salah, direktur salah,
CEO bertanggungjawab, termasuk LEADER yang juga harus bertanggungjawab kepada personal bahkan rakyatnya.
Mari kita jadikan momentum yang ada ini, untuk introspeksi , belajar mempertanggung jawabkan perbuatan apapun yang kita lakukan dialam fana ini , sebelum saatnya dimintai tanggung jawab di alam keabadian.
Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com
1 komentar:
.. masalah 'kriminalisasi'...banyak yg minta presiden turun tangan.....
.. banyak lagi yg lain yg minta presiden turun tangan.....oughhhh
.. sekarang masalah bola, para supporter minta presiden juga turun tangan agar kompetisi jalan lagi....
.. wahh laa piye iki......kasian pak presiden.....atau memang pada ga mampu mnyelesaikan ??
.. ayolah...tanggung jawab harus transparan , kemauan, kemampuan.....
.. tanggung jawab bukan berarti aku yang menanggung , situ yg menjawab heeee
.. semoga cepat tuntasssss tasss
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.