Translate

AKU adalah AKU....aku yang dilahirkan dari keluarga sederhana dikota kecil,
AKU adalah AKU....aku yang dipecut sejak kecil untuk menjadi manusia yang berguna dihari tua,
AKU adalah AKU....aku yang melihat segalanya dari kacamata seorang manusia,
terimakasih bapak , maturnuwun ibu , bahkan airmata ku pun tak bisa membalas kebaikan ini,
segala puja doa , hanya bisa kukirim ,  untukmu almarhum bapak ibu,
dan hanya bisa bersyukur kepada MU ya ALLOH , Tuhan sang Maha Penyayang ......
purna kata , sudah selayaknya aku harus "memanusiakan manusia dengan nurani".......
aku
,eddiepriyono.

 

Jumat, 06 Februari 2015

Preseden Buat Calon Presiden
























Mar 30 2014 
www.infomoneter.com




Drs Eddie Priyono MM,
Pelaku , Pemerhati Manajemen


 Beberapa hari kedepan, bumi tanah air akan semakin panas.
Kebakaran gambut dan hutan di Riau belum tuntas, sekarang harus bertambah dengan ‘panasnya’ suhu politik, perebutan dukungan suara rakyat, sekaligus pemanasan dan pengenalan awal calon calon presiden, sebagai “teaser campaign

Hiruk pikuk pun terjadi, bukan hanya dikota, terlebih didesa yang menurut anggapan para politikus adalah lumbung suara potensial, dan dianggap lebih mudah untuk merayunya.

Para Caleg yang telah mempersiapkan dana sampai milyaran rupiah pun berharap cemas, agar namanya dicoblos oleh konstituennya, atau alternative lain harus merelakan uangnya hilang tanpa bekas, ibarat ’total loss’, dihari Rabu pon tanggal 9 April 2014.

Para Capres pun dari sekarang sudah berjuang, turun blusukan kemanapun, berharap partainya mencapai angka minimal 20% suara, sebagai batas electoral threshold, agar tidak perlu koalisi dengan partai lain dalam perebutan kursi presiden pada bulan Juli 2014.
Minimal, saat ini bisa main lirik, kira kira siapa yang bisa dipinang atau meminangnya seandainya angka 20% tidak dicapai.

Sementara itu, setelah kerangka hasil Pileg 9 April tergambar , tahap berikutnya akan dilanjutkan dengan Pilpres yang lebih heboh, ibarat judi main tos tosan , asalkan bisa menduduki RI SATU. 2014 memang telah diprediksi sebelumnya, menjadi tahun politik, yang penuh acara dan gejolak politik, dan kita pun berdoa agar tahun ini adalah ‘tahun politik no intrik’.

Keselamatan ekonomi bangsa, keamanan dan masa depan harus dikedepankan, agar Indonesia terhindar dari musibah yang sama sekali tidak kita inginkan, seperti tahun 1998 yang lalu, Amiin.

Kompetensi Presiden

Di USA sudah sangat sering, kursi Presiden diduduki mantan Gubernur.
Selain karena figur dan kehandalan Partainya, masyarakat menganggap seorang Gubernur, sama dengan ‘presiden kecil’, tinggal di extend wilayahnya menjadi coverage Nasional, dan sudah menjadi wilayah otoritasnya yang baru.
Bukan berarti mantan Gubernur saja yang layak menjadi Presiden, karena pernah mantan bintang film, aktor, duduk sebagai Presiden yang disegani, bukan hanya di USA, tetapi di Republik Phillipina.

Saat ini banyak suara ditengah masyarakat, yang mengatakan, Presiden tidak harus pintar, yang penting mempunyai Kabinet, Kepala Daerah dan jajaran yang pandai, karena presiden hanyalah figurnya yang diperlukan.

Wooww ??

Sebenarnya istilah Presiden tidaklah hanya dipakai untuk Kepala Pemerintahan semata.

Masih ada istilah yang dipakai didunia bisnis,yaitu Presiden Direktur.
Seorang PresDir membawahi Direktur yang memanage Departemen sesuai profesinya, atau sering juga dipakai istilah Divisi.
Ibarat Menteri, para Direktur melaksanakan tugasnya, dan bertanggung jawab penuh kepada Pres Dir atau sering disebut sebagai CEO.
Dia mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada para pemegang saham.
Seandainya ini adalah public listed company, maka pemegang sahamnya termasuk masyarakat luas, siapapun yang mempunyai lembar saham

Seorang CEO, ditunjuk dan dipilih oleh pemegang saham, otomatis pemegang saham mayoritas akan lebih dominan dan menentukan dalam pengambilan keputusan, menunjuk dan mengangkat CEO.
Tentu ini haruslah seseorang yang dianggap memenuhi persyaratan, agar korporasi terus exist ditengah persaingan, dan kontinu mendapatkan margin yang memadai, sebagai keuntungan dalam bentuk deviden, bagi pemegang saham .

CEO mempunyai target tahunan yang disepakati bersama, didalam RUPS untuk operasional tahun depan, dan target tersebut adalah benchmark dirinya dalam mempertanggung jawabkan hasil kerjanya, termasuk dalam memanage para Direktur bawahannya.

Seorang CEO yang tidak mempunyai kemampuan memanage subordinate, atau karena leadership yang tidak mumpuni, sudah tentu akan failed, dan mengecewakan pemegang saham.
Begitu juga apabila seorang CEO tidak mampu untuk membuat keputusan penting, dari apa yang menjadi persoalan Direktur nya, hal ini akan menyebabkan jalannya roda korporasi terguncang, dan memicu ketidak nyamanan para Direktur.

Hasil operasional korporasi yang merugi, apalagi yang bisa menyebabkan kebangkrutan karena ketidak mampuan CEO, adalah hal mutlak yang dihindari oleh pemegang saham dan penunjukkan seorang CEO adalah berdasarkan Kapabelitas , Trust terhadap kejujuran, integritas dan dedikasi, bukan hanya popularitas.

Terbantahkan sudah, bahwa seorang CEO ataupun CEO Pemerintahan yang disebut sebagai Presiden, bukanlah hanya figur saja, tetapi bahkan lebih dari kemampuan seorang CEO Korporasi yang qualified, karena seorang Presiden juga harus piawai dalam berpolitik , negarawan yang dihargai dan dihormati kawan dan lawan , didalam dan diluar negeri.

 Introspeksi Diri





















Seorang Presiden yang juga Kepala Pemerintahan, setiap hari menghadapi persoalan.
Dan sudah sewajarnya harus membuat keputusan yang benar dan bijaksana, dengan pertimbangan utama mensejahterakan rakyatnya, sebagai.

Banyak literature yang menuliskan tentang pengetahuan ‘Problem Solving and Decision Making’, ilmu dasar dari seorang leader yang pandai dan bijak , tetapi intisarinya adalah :

     -  Analisis Situasi .

     -  Analisis Persoalan,

     -  Analisis Keputusan.

     -  Analisis Persoalan Potensiil yg mungkin ada.

Apabila tahapan ini dilalui dengan cermat , jujur tanpa subyektifitas, maka seorang CEO ataupun Presiden bisa meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan .
Sangat memprihatinkan apabila keputusan yang diambilnya ternyata salah, dan harus kembali ke keadaan sebelumnya, yang ternyata lebih baik .

Mengangkat dan memberhentikan seorang Direktur adalah menyangkut harga diri mereka, selain penilaian qualifikasinya.
Apabila keputusan tersebut salah, karena salah dalam analisisnya, dan menyangkut kinerja dan posisi dalam struktur organisasi seorang subordinatnya, maka kesalahan ini juga akan mengurangi kredibilitas, dan image dari CEO atau Presiden.

Seorang CEO tidak perlu harus berjanji, terutama untuk sesuatu yang belum sempat dianalisa dan diprediksi, benarkah dia bisa mencapainya dalam satu tahun operasional korporasi.
Janji sebaiknya diberikan dalam bentuk satu program yang terukur, achievable, doable dan realistik. Tanpa memperhatikan hal tersebut, CEO hanya menebar senyum sesaat, dan pada saatnya tidak bisa mewujudkan janji, CEO dicemooh sebagai pembual dan penebar janji manis dimulut saja.
Untuk menambahkan gambaran betapa besarnya tanggung jawab dan tantangan didepan,

Jack Welch seorang eksekutif General Electic di USA, CEO yang membuat GE menjadi korporasi yang sangat besar disana, bercerita bahwa ada 2 hal yang sangat prinsip dalam menyongsong masa depan GE.

Yang pertama adalah ‘ No limits to growth ‘ dan di teruskan dengan ‘ make things simpler’.

Dalam penjelasan yang rinci, Welch menginginkan semua orang didalam korporasinya mau involved, terlibat langsung dan bersemangat untuk terus mengembangkan GE.
Sense of belonging harus tercipta, bahwa inilah tempat yang menyenangkan untuk tinggal dan berkarya, bersama menikmati kesejahteraan.
Kesempatan maju dan berkembang , menyederhanakan situasi dan kondisi lingkungan, dengan prinsip inilah milik bersama, akan memotivasi ‘rasa nasionalisme’ terhadap korporasi GE .

Kedua prinsip dasar ini sangat mengena , diterapkan disini .

Indonesia dengan potensi kekayaan alam dan asset human resources yang besar , lokasi yang strategis dan pengalaman 69 tahun merdeka , seharusnya sama dengan mereka, no limits to growth, asalkan dimanage dengan program yang benar.

Cari solusi yang terbaik dalam reformasi birokrasi , pembersihan korupsi , kompetisi dalam meraih kompetensi dibawah komando Presiden yang pintar, cerdas, bijaksana dan dibalut sebagai negarawan yang rela berkorban , disegani kawan dan lawan politiknya, mandiri dan tidak berada dibawah ketiak siapapun.

Waktu masih ada, sampai dengan bulan Juli 2014, dan dari hati yang paling dalam dan bersih , kami persilahkan para calon presiden untuk introspeksi diri, menganalisis dan mengevaluasi dirinya, mampukah menjadi Presiden yang ideal, bukan hanya karena popularitas, atau keinginan tersembunyi lain dari satu politik yang tidak pernah abadi tujuannya ?

Masih ada waktu untuk mundur secara ksatria, daripada ‘wirang’ atau malu dimasa yang akan datang. Redam semua emosi, ambisi dan hal lain yang bukan dari hati nurani.
Jangan sampai ada istilah ‘ nggege mongso ‘, mengharap hujan dimusim kemarau yang panas, dan harus merasakan betapa rakyat mendambakan Presiden yang ideal bukan hanya popular.

Kami yakin, ini akan membantu rakyat mendapatkan pemimpin yang amanah , kredibel, jujur dengan integritas dan dedikasi untuk seluruh rakyat Indonesia.
Apabila bapak Capres merasa mampu dan memenuhi kriteria, mari maju bersama dengan elegan, senyum dalam bertanding , karena mereka itu bukan lawan, tetapi sekedar pilihan alternatif untuk menambah pertimbangan pilihan rakyat.

Mohon diingat, apabila bapak sudah maju dan terpilih, maka nasib 240 juta rakyat kita, ditentukan oleh kepemimpinan bapak. 5 Tahun kedepan adalah masa Presiden memimpin, semua mata baik didalam negeri, ataupun dinegeri seberang , tertuju kepada bapak.
Cita cita kemerdekaan 1945, harga diri bangsa dan kesejahteraan yang lama dinantikan, law enforcement, kesetaraan dan harmonisnya bangsa adalah tugas yang sudah menanti.
Tanggung jawab dunia akherat adalah konsekwensinya .

Tuhan Maha Tahu dan Bijaksana,
Allah SWT akan selalu menyertai kita, apabila kita selalu menjalankan perintah, menjauhi dosa dan larangan NYA.



Tahun politik sudah mulai kita arungi, para Caleg dan khususnya Capres pun telah menebar janji, program dan harapan yang lebih baik, untuk dipahami rakyat.
Introspeksi dan evaluasi diri telah mereka lakukan,dan ini akan menjadi preseden yang baik.

Memilih Presiden yang memang layak menjadi Presiden.

 Semoga
eddie.priyono@yahoo.com

Share:

1 komentar:

eddiepriyono@gmail.com mengatakan...

....tulisan ini sudah lama ada dan kadaluwarsa,...namun inti dan isinya bisa kita lihat sekarang ini....semoga negara ini akan bisa melanjutkan cita2nya , bersama apa yg sudah ada sekarang ini.... Tuhan akan meridhoi semua yang jujur , work hard and smart .... selamat berakhir pekan sahabat2...........................

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan

Iklan
Portal berita ekonomi bisnis keuangan

Total Tayangan Halaman

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular