Mengenai Saya
AKU adalah AKU....aku yang dilahirkan dari keluarga sederhana dikota kecil,
AKU adalah AKU....aku yang dipecut sejak kecil untuk menjadi manusia yang berguna dihari tua,
AKU adalah AKU....aku yang melihat segalanya dari kacamata seorang manusia,
terimakasih bapak , maturnuwun ibu , bahkan airmata ku pun tak bisa membalas kebaikan ini,
segala puja doa , hanya bisa kukirim , untukmu almarhum bapak ibu,
dan hanya bisa bersyukur kepada MU ya ALLOH , Tuhan sang Maha Penyayang ......
purna kata , sudah selayaknya aku harus "memanusiakan manusia dengan nurani".......
aku ,eddiepriyono.
Jumat, 06 Februari 2015
Home »
Ekonomi Politik
» Keputusan BBM
Keputusan BBM
www.infomoneter .com
Monday, May 06, 2013
Drs Eddie Priyono MM.
Advisor Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan (Puskopem) , Managing Director PT Victory Group
Suatu keputusan harus dibuat untuk disampaikan kepada siapapun yang terkait dengan isi keputusan .
Ada yang menyebut “mengambil keputusan” , ada juga yang leterlijk menyebut “membuat keputusan” dari kata , decision making .
Sama saja artinya , karena yang penting bukanlah keputusan itu sendiri , tetapi adalah , isi , timing dan dampak dari keputusan yang dibuatnya .
Keputusan yang baik , benar , dan tepat waktu , tentu akan disyukuri dan menggembirakan bagi yang terkait dengan keputusan , namun akan terjadi sebaliknya kalau keputusan itu merugikan , menyusahkan atau bahkan membahayakan si penerima keputusan .
Saat ini , kita sedang menunggu keputusan yang akan dibuat oleh Pemerintah , khususnya Presiden RI , yang sudah lama menjadi pro kontra dinegeri ini.
Keputusan kenaikan harga BBM.
Kabar santer keputusan yang dibuat , akan diumumkan kepada masyarakat nanti pada tanggal 1 Mei 2013.
Beberapa hari lagi kita akan mendengar , apakah isi dari keputusan itu.
Semoga saja, akan menggembirakan semuanya , baik yang membuat keputusan , apalagi yang menerima keputusan tersebut.
Mungkinkah dengan keputusan itu , anggaran Negara bisa diselamatkan , tetapi dilain pihak , masyarakat mendapatkan harga yang sesuai dengan daya beli yang mereka punyai saat ini ?.
Satu pertanyaan yang akan mempunyai banyak sekali jawaban dan komentar dari siapapun, mengingat Negara kita yang menganut azas demokrasi , yang bebas untuk mengemukakan pendapat , asalkan tidak destruktif dan melanggar rambu rambu hukum..
Keputusan adalah Proses.
Tidak bisa dipungkiri , bahwa suatu keputusan dibuat dari berbagai alternative.
Pemilihan dari alternative tadi , memerlukan kecermatan , kehati hatian , minimalisasi resiko keputusan dari hal hal yang negative , dan yang penting adalah INTUISI , dari si pembuat keputusan dalam memilih keputusan yang akan disetujui , dan memprediksi untuk mendapatkan situasi , hasil , yang lebih baik , setelah keputusan diumumkan .
Yang berarti keputusan yang dibuatnya berhasil dan positif .
Seorang Brand Manager yang mempersiapkan satu brand name , untuk satu produk Mie Instant didalam cup , membuat lebih kurang 20 nama untuk brand nya .
Kemudian diserahkan kepada satu lembaga riset , untuk di survey kepada potential konsumernya , nama mana yang paling disukai dari 20 nama yang dia persiapkan.
Setelah menunggu selama 3 bulan , dari riset yang diadakan di 5 kota besar di Indonesia , karena memang produk ini primary target nya ada di urban , dan hasilnya mengerucut kepada 5 nama pilihan konsumen .
Dari 5 nama untuk Brand tersebut , disusun dalam ranking satu sampai dengan lima.
Si Brand Manager segera menghadap Marketing Managernya dengan kelima ranking tadi , sekalian melaporkan detil hasil riset .
Marketing Manager termangu , membaca sambil mengucapkan lirih nama nama pilihan itu , dan setelah lama melakukannya , dia mengatakan, pakai pilihan konsumen nomor tiga untuk brand name.
Bukan nomor satu yang dipilihnya.
Setelah itu , dengan dukungan promosi , baik above maupun below the line , brand tersebut menjadi leader dan trendsetter , sampai saat ini brand name tersebut telah menjadi brand terkemuka di Indonesia .
Satu keputusan yang tepat , dari 5 alternative yang ada , meskipun bukan pilihan nomor satu dari konsumen.
INTUISI .
Faktor ini juga sangat menentukan dalan pembuatan keputusan .
Dalam bukunya “ Organizational Behavior” edisi ketujuh, FRED LUTHANS menuliskan tentang Mintzberg’s empirically based phases of decision making in organization , dengan 3 phase yang dimulai dengan :
1 IDENTIFICATION : yaitu recognition dan diagnosis ,
2 DEVELOPMENT : yaitu search and design , dan
3 SELECTION ; judgement , analysis dan bargaining
.
Phase yang ketiga adalah phase yang kritikal , karena inilah phase terakhir , yang harus menyertakan factor intuisi , dalam analysis nya , terbebas dari unsur subyektif , dan lebih mementingkan objective , pihak yang akan memakai dan menerima keputusan . Subyektifitas akan membahayakan apapun yang ada didepan , setelah keputusan dibuat .
Di satu korporasi yang memproduksi kosmetika , setiap minggu mereka mengadakan Board Meeting yang diikuti CEO, para Direktur dan General Manager yang membawahi semua operasionalnya.
Pada suatu meeting Sang CEO meminta GM Marketing untuk segera mengadakan consumer promo,dengan mekanisme memberikan satu gelang cantik untuk setiap pembelian 3 unit produknya .
GM Marketing yang memang dididik dari korporasi lamanya , sebuah multinasional corp , berusaha menolaknya , dan dia menyampaikan argumen , bahwa suatu promosi walaupun berupa pemberian gift harus dianalisis , dengan mengadakan riset ke konsumennya terlebih dahulu , dengan kesimpulan apakah gift dan mekanisme tersebut disukai atau tidak .
Kalau promo ini gagal , akibat langsungnya adalah jebolnya budget , kerugian langsung maupun tidak langsung terhadap brand image yang menjadi yang kurang baik , karena melakukan hal yang tidak dikehendaki konsumen.
CEO yang juga founder tetap bersikeras , karena pengalaman sejak awal mendirikan korporasi , tidak tergantung kepada riset , tetapi juga mengandalkan intuisi dan analisis sederhana.
Meeting deadlock , dengan CEO yang cemberut , dan GM yang mulai resah memikirkan , apakah nantinya penolakan ini akan berdampak kepada karir nya di korporasi ?
Masing masing mempunyai waktu satu hari , karena esok harus sudah diputuskan jadi atau tidaknya consumer promo diadakan .
Singkat cerita , keesokan harinya , dalam Meeting tersebut , CEO memutuskan yang juga disetujui oleh GM Marketing , untuk mengadakan “ test market “ promo ini didaerah Bandung , dengan pertimbangan , tidak perlu mengadakan riset konsumen terlebih dahulu , tetapi hasil dari test gift promo ini akan menjadi dasar analisis apakah akan dilaksanakan Nasional promo atau cukup di Bandung saja , seandainya promo disana dianggap failed .
Jadi seandainya failed pun , tidak akan banyak merugikan korporasi , dibandingkan apabila langsung promo nasional dan tidak berhasil .
Suatu keputusan yang mengambil proses bargaining dari teori diatas , dengan mendahulukan analisis SWOT yang baik .
Dalam case ini tidak ada yang merasa kalah ataupun menang , apalagi setelah test market dianggap sukses , dan disusul dengan gift promo yang juga berhasil secara nasional.
Membuat keputusan memang tidak harus membuat “hitam atau putih” ,” benar atau salah “, tetapi juga aspek aspek lainnya yang harus dipertimbangkan , terutama distorsi yang akan terjadi kalau tidak ada bargaining yang dimasukkan sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan.
Dan , pada akhirnya , seorang yang membuat keputusan , baik itu manajer atau leader , haruslah memperhatikan timing kapan keputusan yang dibuatnya , apakah too early , sudah kadaluarsa , atau pas , pada saat keputusan memang harus dibuat dan diumumkan .
Sambil menunggu pengumuman keputusan dari pemerintah , kita semua berharap , apapun yang diputuskan , tentu sudah dipikirkan masak masak , bermanfaat untuk pemerintah , lebih penting lagi bisa diterima oleh masyarakat sebagai keputusan yang tepat .
BBM bukanlah Belum Berani Memutuskan
.
Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com
2 komentar:
.. kemarin 14.05, diumumkan pertamax akan naik harga dari Rp 8800 menjadi Rp 9600...tiba2 keesokan hari..BATAL.
.. bulan april yg lalu, digembor2kan akan launch pertalite ron 90 per 1 Mei...juga BATAL...belum ada berita smpe sekarang..
.. masyarakat tenang2 aja...tanda skeptis ? apatis ? acuh tak acuh ?.....tak ada yg tahu....
.. sangat 'tak elok' cara2 manajemen seperti ini...kenapa tidak dipikir seribu kali dulu sebelum memutuskan dan mengumumkan?
.. apapun pertimbangannya, sebaiknya tidak berteriak dulu sebelun final mnghitung dampak2 ekonomi kebelakang....
.. ingatlah...bbm naik, harga barang naik....bbm turun,,,harga2 tidak ikut turun,,,,,,sumonggo dipikirkan....
.. lebih baik BBM belum berani memutuskan , daripada BBM ..benar benar memusingkan.......
.. ( sambil garuk garuk kepala yg tidak gatel ).............
.. disepakati oleh instansi terkait , pengumuman tentang bbm non subsidi dilakukan pertamina,
.. sedangakan bbm bersubsidi, dilakukan oleh pemerintah, termasuk premium....
.. jadi pengumuman kenaikan pertamax adalah domainnya pertamina....nahh looo
.. terakhir, faisal basri meminta direktur pemasaran pertamina, diganti saja...
.. karena sudah mmbuat simpang siur dengan pengumuman kenaikan pertamax minggu lalu...nahhh
.. yg sebenarnya...semua direktur adalah dibawah kendali direktur utama....
.. jadi sudah diketahui dan di acc kah pengumuman kenaikan pertamax ini...??
.. cobalah tuntaskan masalah tanpa membuat masalah...hehehe.....
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.