Published "HUMAN CAPITAL JOURNAL " Magazine.
Drs Eddie Priyono MM.
seorang
General Manager disalah satu perusahaan aqua feed , sangat heran.
Segala
training telah dia jalankan khususnya untuk para salesforcenya.
Namun tetap saja penjualan dalam volume nya
kurang menggembirakan, dan teguran demi teguran dia terima dari Head Officenya
di Singapore.
Maka berundinglah dia
dengan Sales Manager dan HR Manager, apa sebenarnya yang terjadi di departemen
Sales.
HR dan Manager unit melaporkan
bahwa training, evaluasi kerja, bahkan sampai ke Job Des dan Job Evaluation
telah dibicarakan per individu dan daerah pemasarannya.
Dan dalam pembicaraan
berikutnya, si GM mencoba untuk menganalisis ‘Marketing Mix ‘nya, untuk
mempelajari competitiveness dipasar , dan tetap tidak ada yang negative.
Bahkan P dari Pricing mereka lebih kompetitif,
karena satu layer lebih murah dari
competitor ,dengan kwalitas produk yang sama.
Dan mereka bersepakat mengusulkan ke HO ,untuk diijinkan menaikkan harga
per kilogramnya, dengan asumsi kenaikkan harga ini akan dipakai untuk insentif
kepada sales supervisor dari setiap penjualan feed yang mereka jual.
Analisis GM ini sangat komprehensif , karena kenaikkan penjualan feed, yang dimulai dari ration feed yang lembut sampai ke feed yang agak besar, akan membuat petambak terikat sampai dengan mereka memanen udangnya, yang otomatis memakai feed yang sama.
Dan ini berarti akan terus menggunakan feed hasil produksi mereka sampai dengan masa panen tiba.
Setelah program insentif ini dijalankan, betapa
senangnya si GM karena bukan hanya volume yang bertambah, tetapi kepastian
volume naik, karena petambak yang lebih banyak menggunakan jenis produk feed
nya sampai dengan panen.
Artinya dengan lebih mudah Annual Target yang
dijadikan missi tahunan korporasi mudah dicapainya.
Training yang intensif
memang sangat diperlukan, tetapi
MOTIVASI dari salesforce, kepercayaan diri dan harapan mendapatkan bonus lebih, akan memacu si salesfoce
untuk extra ordinary bekerja menjual produknya dengan full spirit dan never
giveup.
Perpaduan strategy, training,
motivasi dan control yang baik ini , membawa kesuksesan bagi si GM, yang juga
kegembiraan seluruh personil di korporasi.
SELF CONFIDENT
Harus disadari bahwa SPEED akan mempunyai indikasi menurunkan control,
dan ini yang harus selalu diingatkan dan dipatuhi.
Begitupun
SIMPLICITY, dia mengatakan, in marketing,it means clear messages and
clean proposals to consumers and industrial customers.
Kecepatan, kejelasan
pesan, dan tentunya focus kepada task masing masing , akan membuat performance
individu lebih bisa mudah tercapai.
Walaupun sudah dibekali training, dimotivasi dengan kecepatan dan focus, ini tidak banyak membantu seandainya tidak dibarengi dengan keyakinan , keberanian diri untuk memenangkan pertarungan dipasar.
Sudah menjadi satu ciri khas dalam recruitmen seorang salesforce , untuk menanyakan pertama kali kepada kandidat, “ apa kelebihan kamu ?
Strong point
apa yang dipunyai sehingga berani melamar jabatan ini ?
Apa
kekurangan kamu, yang perlu diketahui
dan harus diminimize atau dihilangkan ?”.
Seandainya si kandidat tersebut jujur
dan benar, maka lebih mudah bagi manager
ataupun HR untuk membantu si kandidat saat diterima sebagai karyawan.
Bahkan Slater dalam bukunya diatas mengatakan,
bahwa kalau seseorang tidak mempunyai self confident , maka dia tak akan bisa
berpikir simple dan focus.
You have to have the self confidence, to make
meaningful changes in your business. Have the self confidence to simplify and
speed up your business procedures.
Pada
saat pertandingan ekshibisi sepakbola, antara PSSI melawan satu kesebelasan kelas
dunia di Jakarta , penyerang sayap kiri kita Andiek Virmansyah yang kecil
mungil , berani fight head to head melawan David Beckam pemain legendaries dari
Inggris.
Walaupun Andiek jatuh bangun melawannya, namun diakhir pertandingan si
Beckam berlari menghampiri Andiek, memeluknya dan meminta tukar jersey atau
kaos yang dipakainya.
Satu contoh nyata, betapa self confident, walaupun akhirnya kalah, akan membuat apresiasi , ditambah latihan pisik strategi, focus dan kecepatan.
Membangun self confident memang
memerlukan contoh contoh factual dari seniornya, terutama yang mempunyai
pengalaman lapangan, yang berani memberi contoh langsung dilapangan atau
dipasar. Dengan membawa si sub ordinate kepasar, dan memberikan arahan arahan , dan tentunya
dengan terus memonitor aktifitas hariannya.
Self confident yang sudah
menggumpal dalam satu team, akan membuat keberanian dan keyakinan pribadi atau seseorang, menjadi ”team
confident” dan inilah
kekuatan yang luarbiasa dalam mencapai tujuan bersama di korporasi.
Ada rasa kebersamaan yang tinggi, soliditas
yang kuat dalam mencapai tujuan bersama.
Dan inipun bisa menjadi rasa senasib dalam
berjuang bersama, dan tugas CEO untuk mengarahkan dengan benar dan positif , karena kalau berlebihan berindikasi rasa
senasib dalam kebenaran, tetapi dalam hal negative akan menjadi rasa senasib
walaupun diluar tatanan hukum.
Training yang terjadwal, isi training beserta
strateginya, tetap memerlukan analisis after training, dan disinilah peran HR
dan Manager Unit sebagai HR lapangan melihat sampai seberapa jauh hasil
training, dan sampai sejauh mana para personilnya memahami isi dari training
yang sudah diterimanya.
Tetapi lebih dari itu , apakah training telah juga
membangkitkan self confident, dan
memudahkan
mencapai tujuan korporasi.
mencapai tujuan korporasi.
Seyogyanya bertambahnya pengetahuan seseorang, akan membuat dirinya lebih confident.
Tugas
dari CEO dan jajaran managernya untuk tetap menjaga irama dan semangat para
sales forcenya, dengan tidak menjadi over confident, atau malahan menjadi
semangat yang kebablasan yang membahayakan kesehatan dan kehidupannya.
Sangat ironis apa yang dialami seorang sales
supervisor, yang harus wafat meninggalkan dunia dan keluarganya, pada bulan Maret
yang lalu, karena mengikuti satu event disalah satu café sampai dengan jam 4
pagi.
Kecelakaan fatal tidak bisa dihindari, dalam kondisi mengantuk, kecapaian,
kehilangan focus dan terlalu bersemangat dengan self confident yang tinggi
dalam menjalankan tugasnya.
Tugas dari
CEO untuk mengingatkan, termasuk kepada sekretarisnya untuk menjaga irama
kerja, menjaga kesehatan dan memaintain stress, karena tidak mungkin menghilangkan stress
kerja , dan sekretaris lah weapon
terdekat yang dipunyai CEO sehari hari
Karena tugas CEO sebagai THE HIGHEST HR ,
adalah memanage korporasi dan tentunya memanage asset termahal disana,
human resources.
Susunlah target
training, temukan training yang cocok dan gunakan training tersebut untuk
mencapai target korporasi, dengan mempertimbangkan humanisasi.
Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com
220516
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.