Opini Majalah "BUSINESS REVIEW" Maret 2014
Drs Eddie Priyono MM , Penasehat Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan ( PUSKOPEM )
Benur adalah bibit udang , untuk ditabur di tambak , dan setelah 120 hari menjadi udang yang siap dipanen oleh petambaknya .
Dari 1 juta benur yang ditabur , ditambak seluas kurang lebih 1
ha , petambak minimal akan memanen 70%
nya , karena udang adalah piaraan yang
bersifat kanibal , misalkan terlambat memberi pakan , mereka saling memakan
sesamanya.
Seandainya yang dipanen adalah size 40 , atau 1 kg berisi 40 ekor , maka akan dipanen 17,5 ton udang dari 700 ribu ekor yang minimal hidup , senilai Rp 1,85 M , karena 1 kg dihargai Rp 106 ribu .
Komoditi ini termasuk salah satu yang menguntungkan dan masih bisa mendatangkan devisa
Kenapa Gubernur , atau Unsur Pemerintah harus menabur benur ?
Banyaknya benur , ibarat banyaknya program , besarnya harapan yang harus dijalankan dan dicapai pada tahun 2014 , dimana kegiatan politik akan terjadi sepanjang tahun ,.
Kita berharap bukan 70% hasilnya , tetapi lebih dari 90% program yang dijalankan menjadi realita , sesuai anggaran , tanpa korupsi dan tentu saja program untuk mensejahterakan rakyat.
TAHUN POLITIK NOT INTRIK .
Seandainya yang dipanen adalah size 40 , atau 1 kg berisi 40 ekor , maka akan dipanen 17,5 ton udang dari 700 ribu ekor yang minimal hidup , senilai Rp 1,85 M , karena 1 kg dihargai Rp 106 ribu .
Komoditi ini termasuk salah satu yang menguntungkan dan masih bisa mendatangkan devisa
Kenapa Gubernur , atau Unsur Pemerintah harus menabur benur ?
Banyaknya benur , ibarat banyaknya program , besarnya harapan yang harus dijalankan dan dicapai pada tahun 2014 , dimana kegiatan politik akan terjadi sepanjang tahun ,.
Kita berharap bukan 70% hasilnya , tetapi lebih dari 90% program yang dijalankan menjadi realita , sesuai anggaran , tanpa korupsi dan tentu saja program untuk mensejahterakan rakyat.
TAHUN POLITIK NOT INTRIK .
Agenda tahun 2014 , akan segera kita
jalani , dimulai dari permintaan KPU agar
Kementrian Keuangan segera mencairkan dana yang mereka butuhkan .
Tanggal 9 April 2014 adalah Pemilu Legislatif , untuk memilih anggota DPR yang baru .
Dilanjutkan 3 bulan kemudian PilPres , dan bisa kemungkinan diteruskan bulan Oktober 2014 , seandainya terjadi PilPres putaran kedua .
80% anggota DPR saat ini akan mencalonkan kembali , beberapa menteri juga sibuk ikut mencalonkan diri menjadi anggota parlemen , barangkali sebagai cadangan seandainya tidak diajak presiden terpilih , untuk duduk kembali dikursi Menteri yang sekarang .
Bisa kita simpulkan , mulai awal tahun 2014 , fokus kerja beliau beliau sudah tidak intensif lagi , sibuk ke DAPIL , sibuk mencitrakan diri dan merancang program campaign bersama TIMSES nya masing masing .
Walaupun Peraturan Pemerintah melarang kerja sambilan ini , tetapi siapa yang bisa memonitor harian beliau ?
Wahhh !
Jadi siapa yang masih concern untuk menjalankan sejuta program yang telah disusun ?
Masih beruntung , Presiden RI tidak bisa mencalonkan diri lagi , ditambah beberapa menteri vital yang memang non partisan , tentunya bersama seluruh jajaran Kementrian yang ada , minus Menteri yang ikut sibuk menyambangi Dapilnya , atau mengurusi partainya .
Dan paling krusial adalah peran para Kepala Daerah , dari Gubernur sampai ke Bupati Walikota , Camat sampai ke Lurah atau Kepala Desa .
Merekalah tumpuan kita ditahun 2014 , yang penuh dengan agenda politik ini .
Walaupun Gubernur Bupati dan Walkot didukung oleh partai politik sewaktu Pilkada , sudah seharusnya setelah menjabat , mereka menjadi milik masyarakat didaerahnya , dan tidak selayaknya ikut ngurusin partainya yang sibuk menjalankan dan berusaha memenangkan Pemilu .
Para pejabat daerah ini harus lebih fokus membangun daerahnya , dan jangan lupa , jalankan apa yang dulu dijanjikan pada saat campaign Pilkada .
Peran Kepala Daerah ini , ditambah peran swasta , industry dan bisnis , memang seharusnya paling dominan , dalam mengisi kegiatan ekonomi 2014 .
Benarkah Ekonomi kita ibarat “AUTO PILOT” ?
Berjalan sendiri dengan baik tanpa campur tangan ?.
Perumpamaan yang berlebihan , karena apapun yang dijalankan oleh industri dan bisnis , tidak bisa lepas dari aturan Pemerintah , yang dibuat , dilaksanakan dan dimonitor juga oleh Pemerintah .
Peran swasta , maupun industri dan bisnis memang sangat besar , terutama dalam kondisi perdagangan yang sedang mengalami masa sulit sekarang ini
.
Nilai Dollar yang terus terapresiasi terhadap rupiah , naiknya bunga bank , Hutang dalam Dollar yang terkoreksi naik dan membesar karena nilai kurs , harga bahan baku asal Luar negeri yang otomatis ikut naik , dan tentunya cost of production yang mau ga mau , juga ikut naik
Dalam kondisi semacam ini , operasional dari swasta dan industri , harus ‘smart and hard’ dalam memproteksi operation.
Keinginan dan harapan utama mereka dari aktifitas tahun 2014 ini , sebaiknya Pemerintah boleh ‘beragenda politik , tetapi bukan intrik’ .
Tidak perlu terjadi kekacauan politik , yang akan menyebabkan crowded , karena ‘kekacauan politik akan merambat ke phisik’ .
Keamanan , kestabilan adalah keinginan yang diharap , agar perkembangan ekonomi stabil , tidak ada dampak negative , apa yang menimpa buruk kepada industry , akan berdampak kepada naiknya pengangguran , turunnya daya beli masyarakat dan angka kemiskinan yang naik.
Tanggal 9 April 2014 adalah Pemilu Legislatif , untuk memilih anggota DPR yang baru .
Dilanjutkan 3 bulan kemudian PilPres , dan bisa kemungkinan diteruskan bulan Oktober 2014 , seandainya terjadi PilPres putaran kedua .
80% anggota DPR saat ini akan mencalonkan kembali , beberapa menteri juga sibuk ikut mencalonkan diri menjadi anggota parlemen , barangkali sebagai cadangan seandainya tidak diajak presiden terpilih , untuk duduk kembali dikursi Menteri yang sekarang .
Bisa kita simpulkan , mulai awal tahun 2014 , fokus kerja beliau beliau sudah tidak intensif lagi , sibuk ke DAPIL , sibuk mencitrakan diri dan merancang program campaign bersama TIMSES nya masing masing .
Walaupun Peraturan Pemerintah melarang kerja sambilan ini , tetapi siapa yang bisa memonitor harian beliau ?
Wahhh !
Jadi siapa yang masih concern untuk menjalankan sejuta program yang telah disusun ?
Masih beruntung , Presiden RI tidak bisa mencalonkan diri lagi , ditambah beberapa menteri vital yang memang non partisan , tentunya bersama seluruh jajaran Kementrian yang ada , minus Menteri yang ikut sibuk menyambangi Dapilnya , atau mengurusi partainya .
Dan paling krusial adalah peran para Kepala Daerah , dari Gubernur sampai ke Bupati Walikota , Camat sampai ke Lurah atau Kepala Desa .
Merekalah tumpuan kita ditahun 2014 , yang penuh dengan agenda politik ini .
Walaupun Gubernur Bupati dan Walkot didukung oleh partai politik sewaktu Pilkada , sudah seharusnya setelah menjabat , mereka menjadi milik masyarakat didaerahnya , dan tidak selayaknya ikut ngurusin partainya yang sibuk menjalankan dan berusaha memenangkan Pemilu .
Para pejabat daerah ini harus lebih fokus membangun daerahnya , dan jangan lupa , jalankan apa yang dulu dijanjikan pada saat campaign Pilkada .
Peran Kepala Daerah ini , ditambah peran swasta , industry dan bisnis , memang seharusnya paling dominan , dalam mengisi kegiatan ekonomi 2014 .
Benarkah Ekonomi kita ibarat “AUTO PILOT” ?
Berjalan sendiri dengan baik tanpa campur tangan ?.
Perumpamaan yang berlebihan , karena apapun yang dijalankan oleh industri dan bisnis , tidak bisa lepas dari aturan Pemerintah , yang dibuat , dilaksanakan dan dimonitor juga oleh Pemerintah .
Peran swasta , maupun industri dan bisnis memang sangat besar , terutama dalam kondisi perdagangan yang sedang mengalami masa sulit sekarang ini
.
Nilai Dollar yang terus terapresiasi terhadap rupiah , naiknya bunga bank , Hutang dalam Dollar yang terkoreksi naik dan membesar karena nilai kurs , harga bahan baku asal Luar negeri yang otomatis ikut naik , dan tentunya cost of production yang mau ga mau , juga ikut naik
Dalam kondisi semacam ini , operasional dari swasta dan industri , harus ‘smart and hard’ dalam memproteksi operation.
Keinginan dan harapan utama mereka dari aktifitas tahun 2014 ini , sebaiknya Pemerintah boleh ‘beragenda politik , tetapi bukan intrik’ .
Tidak perlu terjadi kekacauan politik , yang akan menyebabkan crowded , karena ‘kekacauan politik akan merambat ke phisik’ .
Keamanan , kestabilan adalah keinginan yang diharap , agar perkembangan ekonomi stabil , tidak ada dampak negative , apa yang menimpa buruk kepada industry , akan berdampak kepada naiknya pengangguran , turunnya daya beli masyarakat dan angka kemiskinan yang naik.
GROWTH vs
KESEJAHTERAAN RAKYAT .
Pemerintah , dengan disetujui dan disahkan oleh DPR , mengasumsikan Economic Growth 2014 sebesar 6 % , dengan syarat ekonomi global kondusif dan positif .
Angka inflasi 5,5 % , dan nilai tukar 1 US$ sama dengan Rp 10.500,- .
Angka yang optimis , dan menuntut kerja keras untuk mencapainya .
Angka besaran APBN juga meningkat, yaitu Rp 1842,4 Trilyun , naik 6,74 % dari tahun 2013 , yang telah menghabiskan Rp 1726 ,2 Trilyun .
Dari angka yang besar ini , Pemerintah Pusat mengalokasikan Rp 1249,9 T , dan sisanya Rp 592,5 T untuk ditransfer ke Daerah yang berarti lebih dari 60% alokasi untuk Pusat .
Peran utama Pusat , khususnya Kementrian Keuangan , harus bisa menganalisa pemakaian anggaran , mengawasi , memonitor , dan menjadi filter terakhir , disaat beberapa Menteri sedang dalam kesibukan politiknya .
Harap diingat , tahun 2014 , hampir sepanjang tahun penuh dengan agenda politik , dan diakhiri dengan berubahnya anggota DPR yang kita belum tahu prosentasinya , siapakah majority suaranya , apalagi koalisi yang akan terjadi .
Begitupun perubahan figur Presiden yang otomatis merobah personil Menteri sesuai Kapasitas , Integritas , Akuntabilitas dan tentunya Timwork , dimata Presiden yang baru .
Apakah kita tetap optimis dengan keadaan seperti ini ??
Jawabannya tentu harus optimis , dengan berbagai argumentasi , tugas yang berat , harus diperjuangkan .
Dalam teori , seharusnya economic growth bisa mengurangi angka kemiskinan , namun apa yang kita saksikan dinegeri ini , angka kemiskinan hanya berkurang sedikit dan tidak sejajar dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri .
Angka pengangguran terbuka yang ada di Indonesia termasuk tinggi dikawasan ASEAN , kita berada dilevel bawah , dan hanya berada diatas Filipina .
Ironi dari ketimpangan pendapatan yang terjadi dinegeri ini .
Untuk menghindari paradox seperti ini , sebenarnya sudah banyak dibahas oleh para pakar ekonomi , bagaimana menjalankan missi 2014 , mencapai tujuan program ,dan menyarankan hal hal sebagai berikut :
·
memanfaatkan ekonomi
global dengan meningkatkan export , realita
angka kontribusi export ke PDB justru menurun dari angka diatas 30 % di tahun 2006 menjadi 24 % di tahun 2012 .
Export seperti halnya komoditi udang diatas , adalah devisa in.
·
menutup
atau mengurangi defisit anggaran sebesar Rp
175,34 T, baik dengan tax maupun non tax..
·
meningkatkan
daya saing dan inovasi baru .
·
pengawasan
pengelolaan perbankan , terutama saat ini perbankan
swasta kita banyak dimiliki asing.
·
keamanan
dan kestabilan , untuk menjaga bisnis tetap
positif dan mengurangi angka kemiskinan.
Marilah kita berpikir positif , dengan
asumsi , tidak ada pejabat yang ingin
korupsi dan diperkarakan oleh KPK , tidak ada industri yang ingin bangkrut
dan seenaknya dalam operasional , dan
tidak ada rakyat yang ingin menderita atau miskin .
Mereka itu semua akan bekerja keras , jujur , dan benar untuk mencapai hasil yang terbaik .
Biarlah pak Gubernur tidak perlu menabur benur , asalkan lebih dari 90% programnya berhasil , cukup para petambak yang mengurus benur dan udangnya , yang secara tidak langsung akan menaikkan devisa dari export.
Biarlah pak Gubernur dan semua Pejabat Pusat dan Daerah membangun dan mensejahterakan masyarakatnya di tahun 2014 ini .
Dan kita jalani tahun 2014 ini.
Tanpa intrik.
Mereka itu semua akan bekerja keras , jujur , dan benar untuk mencapai hasil yang terbaik .
Biarlah pak Gubernur tidak perlu menabur benur , asalkan lebih dari 90% programnya berhasil , cukup para petambak yang mengurus benur dan udangnya , yang secara tidak langsung akan menaikkan devisa dari export.
Biarlah pak Gubernur dan semua Pejabat Pusat dan Daerah membangun dan mensejahterakan masyarakatnya di tahun 2014 ini .
Dan kita jalani tahun 2014 ini.
Tanpa intrik.
Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com
eddie.priyono@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.