Translate

AKU adalah AKU....aku yang dilahirkan dari keluarga sederhana dikota kecil,
AKU adalah AKU....aku yang dipecut sejak kecil untuk menjadi manusia yang berguna dihari tua,
AKU adalah AKU....aku yang melihat segalanya dari kacamata seorang manusia,
terimakasih bapak , maturnuwun ibu , bahkan airmata ku pun tak bisa membalas kebaikan ini,
segala puja doa , hanya bisa kukirim ,  untukmu almarhum bapak ibu,
dan hanya bisa bersyukur kepada MU ya ALLOH , Tuhan sang Maha Penyayang ......
purna kata , sudah selayaknya aku harus "memanusiakan manusia dengan nurani".......
aku
,eddiepriyono.

 

Minggu, 01 Maret 2015

GUBERNUR menabur BENUR





Opini Majalah "BUSINESS REVIEW" Maret 2014


Drs Eddie Priyono MM , Penasehat Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan ( PUSKOPEM )

Benur adalah bibit udang , untuk ditabur di tambak , dan setelah 120 hari menjadi udang yang siap dipanen oleh petambaknya . 
Dari 1 juta benur yang ditabur , ditambak seluas kurang lebih 1 ha , petambak minimal akan memanen  70% nya , karena  udang adalah piaraan yang bersifat kanibal , misalkan terlambat memberi pakan , mereka saling memakan sesamanya.
  
Seandainya yang dipanen adalah size 40 , atau 1 kg berisi 40 ekor , maka akan dipanen 17,5 ton udang dari 700 ribu ekor yang minimal hidup , senilai Rp 1,85 M , karena 1 kg dihargai Rp 106 ribu . 
Komoditi ini termasuk salah satu yang menguntungkan dan masih bisa mendatangkan devisa

Kenapa Gubernur , atau  Unsur Pemerintah harus menabur benur ?  

Banyaknya benur ,  ibarat  banyaknya program , besarnya harapan yang harus dijalankan dan dicapai pada tahun 2014 ,  dimana  kegiatan politik akan terjadi sepanjang tahun ,. 
Kita berharap bukan 70% hasilnya , tetapi lebih dari  90%  program yang  dijalankan menjadi realita , sesuai anggaran , tanpa korupsi dan  tentu saja program untuk mensejahterakan rakyat.


TAHUN  POLITIK  NOT  INTRIK .

Agenda tahun 2014 , akan segera kita jalani , dimulai dari permintaan KPU agar  Kementrian Keuangan segera mencairkan dana yang mereka butuhkan . 
Tanggal 9 April 2014  adalah Pemilu Legislatif , untuk memilih anggota DPR yang baru . 
Dilanjutkan 3 bulan kemudian  PilPres , dan bisa kemungkinan diteruskan bulan Oktober 2014 , seandainya terjadi  PilPres  putaran kedua .

80% anggota DPR saat ini akan mencalonkan kembali , beberapa menteri  juga sibuk ikut mencalonkan diri menjadi anggota parlemen , barangkali sebagai cadangan seandainya tidak diajak presiden terpilih , untuk duduk kembali dikursi Menteri yang sekarang . 
Bisa kita simpulkan , mulai awal tahun 2014 , fokus kerja beliau beliau sudah tidak intensif  lagi , sibuk ke DAPIL , sibuk mencitrakan diri dan merancang program campaign bersama TIMSES nya masing masing . 

Walaupun Peraturan Pemerintah melarang kerja sambilan ini , tetapi siapa yang bisa memonitor harian beliau ? 

Wahhh !

Jadi siapa yang masih concern untuk menjalankan sejuta program yang telah disusun ? 
Masih beruntung , Presiden RI tidak bisa mencalonkan diri lagi , ditambah beberapa menteri vital yang memang non partisan , tentunya bersama seluruh jajaran Kementrian yang ada , minus Menteri yang ikut sibuk menyambangi Dapilnya , atau mengurusi partainya .

Dan  paling krusial adalah peran para Kepala Daerah , dari Gubernur sampai ke Bupati Walikota , Camat sampai ke Lurah atau Kepala Desa . 
Merekalah tumpuan kita ditahun 2014  , yang penuh dengan agenda politik ini .

Walaupun Gubernur  Bupati dan Walkot didukung oleh partai politik sewaktu Pilkada , sudah seharusnya setelah menjabat ,  mereka menjadi milik masyarakat didaerahnya , dan tidak selayaknya ikut ngurusin partainya yang sibuk menjalankan dan berusaha memenangkan Pemilu . 
Para pejabat daerah ini harus  lebih fokus membangun daerahnya , dan jangan lupa , jalankan apa yang dulu dijanjikan pada saat campaign Pilkada .

Peran Kepala Daerah ini , ditambah  peran swasta , industry dan bisnis ,  memang seharusnya paling dominan , dalam mengisi kegiatan ekonomi 2014 .

Benarkah Ekonomi kita ibarat  “AUTO PILOT”  ?

Berjalan sendiri dengan baik tanpa campur tangan ?. 

Perumpamaan yang berlebihan , karena apapun yang dijalankan oleh industri dan bisnis , tidak bisa lepas dari aturan Pemerintah , yang dibuat , dilaksanakan dan dimonitor juga oleh Pemerintah . 
Peran swasta , maupun  industri dan bisnis  memang sangat besar  , terutama dalam kondisi perdagangan yang sedang mengalami masa sulit sekarang ini
 . 
Nilai Dollar yang terus terapresiasi terhadap rupiah ,  naiknya bunga bank , Hutang dalam Dollar yang terkoreksi naik dan  membesar karena nilai kurs , harga bahan baku asal Luar negeri yang otomatis  ikut naik , dan tentunya cost of production yang mau ga mau , juga ikut naik

Dalam kondisi semacam ini ,  operasional dari swasta dan industri ,  harus ‘smart and hard’ dalam memproteksi operation.

Keinginan dan harapan  utama mereka dari aktifitas tahun  2014 ini , sebaiknya  Pemerintah boleh ‘beragenda politik , tetapi bukan intrik’
Tidak perlu terjadi kekacauan politik , yang akan menyebabkan  crowded , karena ‘kekacauan politik akan  merambat ke phisik’

Keamanan , kestabilan adalah keinginan yang diharap , agar perkembangan ekonomi stabil , tidak ada dampak negative  ,  apa yang menimpa buruk kepada industry ,  akan berdampak kepada naiknya pengangguran , turunnya daya beli masyarakat dan angka kemiskinan yang naik.

GROWTH  vs  KESEJAHTERAAN RAKYAT  .







Pemerintah , dengan disetujui dan disahkan oleh DPR , mengasumsikan Economic Growth  2014 sebesar 6 %  , dengan syarat ekonomi global kondusif dan positif . 

Angka inflasi  5,5 %  , dan nilai tukar  1 US$ sama dengan Rp 10.500,-
Angka yang  optimis , dan menuntut kerja keras untuk mencapainya . 
Angka besaran  APBN  juga meningkat, yaitu  Rp 1842,4 Trilyun , naik 6,74  %  dari tahun 2013 , yang telah menghabiskan Rp 1726 ,2 Trilyun . 

Dari angka yang besar ini , Pemerintah Pusat mengalokasikan Rp 1249,9 T , dan sisanya  Rp 592,5 T untuk ditransfer ke  Daerah yang berarti lebih dari 60% alokasi untuk Pusat .

Peran utama Pusat ,  khususnya Kementrian Keuangan , harus bisa menganalisa  pemakaian anggaran , mengawasi , memonitor , dan menjadi filter terakhir , disaat beberapa Menteri sedang dalam kesibukan politiknya . 

Harap diingat , tahun 2014 , hampir sepanjang tahun penuh dengan agenda politik , dan diakhiri dengan berubahnya anggota DPR yang kita belum tahu prosentasinya , siapakah majority suaranya , apalagi koalisi yang akan terjadi .

Begitupun perubahan figur Presiden yang otomatis merobah personil Menteri sesuai  Kapasitas , Integritas , Akuntabilitas dan tentunya Timwork ,  dimata Presiden yang baru .

Apakah kita tetap optimis dengan keadaan seperti ini ?? 
Jawabannya tentu harus optimis , dengan berbagai argumentasi , tugas yang berat ,  harus diperjuangkan .

Dalam teori , seharusnya  economic growth  bisa mengurangi angka kemiskinan , namun apa yang kita saksikan dinegeri ini , angka kemiskinan hanya berkurang sedikit dan tidak sejajar dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri . 
Angka pengangguran terbuka yang ada di Indonesia  termasuk tinggi  dikawasan  ASEAN , kita berada dilevel bawah , dan  hanya berada diatas  Filipina .

Ironi dari ketimpangan pendapatan yang terjadi dinegeri ini .

Untuk menghindari paradox seperti ini , sebenarnya sudah banyak dibahas oleh para pakar ekonomi , bagaimana menjalankan missi 2014 , mencapai tujuan program ,dan  menyarankan hal hal sebagai berikut :
·         memanfaatkan ekonomi global dengan meningkatkan export , realita angka kontribusi export ke   PDB  justru menurun dari angka diatas 30 %  di tahun 2006 menjadi 24 % di tahun 2012 . Export seperti halnya komoditi udang diatas , adalah devisa in.

·         menutup atau mengurangi defisit anggaran sebesar Rp 175,34 T, baik dengan tax maupun non tax..

·         meningkatkan daya saing dan inovasi baru .

·         pengawasan pengelolaan perbankan , terutama saat ini perbankan swasta kita banyak dimiliki asing.

·         keamanan dan kestabilan , untuk menjaga bisnis tetap positif dan mengurangi angka kemiskinan.

Marilah kita berpikir positif , dengan asumsi , tidak ada pejabat yang ingin korupsi dan diperkarakan oleh  KPK , tidak ada industri yang ingin bangkrut dan seenaknya dalam operasional , dan tidak ada rakyat yang ingin menderita atau miskin .

Mereka itu semua akan bekerja keras , jujur , dan benar untuk mencapai hasil yang terbaik .


Biarlah pak Gubernur tidak perlu menabur benur , asalkan lebih dari 90% programnya berhasil , cukup para petambak yang mengurus  benur dan udangnya , yang secara tidak langsung akan menaikkan devisa dari export.
  
Biarlah pak Gubernur dan semua Pejabat Pusat dan Daerah membangun dan mensejahterakan masyarakatnya di tahun 2014 ini .

Dan kita jalani tahun 2014 ini.
Tanpa intrik.

Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com







Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan

Iklan
Portal berita ekonomi bisnis keuangan

Total Tayangan Halaman

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular