Translate

Keluarga tercinta

Belajarlah untuk melepas masa lalu agar tidak menjadi penghalang di masa depan, walaupun masa lalu itu sulit dilupakan.

Tuhan tidak pernah tidur

Berpikirlah sebelum bertindak

Tuhan tidak pernah tidur

Bertindaklah dijalan Alloh swt, Tuhan maha pengasih

Tuhan tidak pernah tidur

Kasih ibu sepanjang jalan

Tuhan tidak pernah tidur

Kasih Tuhan sepanjang jaman

AKU adalah AKU....aku yang dilahirkan dari keluarga sederhana dikota kecil,
AKU adalah AKU....aku yang dipecut sejak kecil untuk menjadi manusia yang berguna dihari tua,
AKU adalah AKU....aku yang melihat segalanya dari kacamata seorang manusia,
terimakasih bapak , maturnuwun ibu , bahkan airmata ku pun tak bisa membalas kebaikan ini,
segala puja doa , hanya bisa kukirim ,  untukmu almarhum bapak ibu,
dan hanya bisa bersyukur kepada MU ya ALLOH , Tuhan sang Maha Penyayang ......
purna kata , sudah selayaknya aku harus "memanusiakan manusia dengan nurani".......
aku
,eddiepriyono.

 

Minggu, 01 Maret 2015

Sadap yang tak Sedap.




Opini Majalah "GLOBAL REVIEW" 2012.


Drs Eddie Priyono MM.

Penasehat Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan ( PUSKOPEM ) 
Managing Director PT Victory Group.


Dunia digegerkan oleh celoteh  Edward Snowden , mantan kontraktor NSA , Badan Keamanan Nasional USA yang sekarang berada di Rusia , negara yang memberinya suaka.

Telah terjadi skandal sadap menyadap yang luar biasa massive , yang dilakukan USA  kenegara negara  di Europe, baik itu Jerman , England dan negara lainnya .

Dan belum reda silang pendapat disana , Indonesia  dibuat  lebih terkejut lagi . Australia ternyata juga menyadap telepon  petinggi negeri kita. 
Dari Presiden , First Lady sampai ke beberapa Menteri Kabinet .
Lhoooo? .

Bukankah kita bersahabat dengan Australia ? Apa maunya ? Tak kurang dari Presiden RI geram , rakyat kesal , dan beberapa demo pun mulai dilakukan didepan kedubes  Aussie , dibilangan Kuningan  Jakarta Selatan .
Pemerintah secara resmi meminta penjelasan  Perdana Menteri Aussie , bahkan lebih dari itu , meminta permintaan maaf secara terbuka terhadap apa yang telah dilakukan negaranya , karena secara illegal menyadap telepon pejabat pejabat Indonesia , dan berjanji tidak akan melakukannya lagi dimasa mendatang 

Untuk sementara , pemerintah  menghentikan semua kerjasama , termasuk join latihan  militer dan kepolisian dari kedua negara , serta  memanggil pulang Dubes , dari posnya di  Canberra .

Nahhh ! ,
Aussie diam diam menguping Indonesia sejak 2009 ,  ketahuan , dan tentunya membuat marah tetangga yang selama ini menunjukkan kebaikan , kejujuran dan  itikad baiknya .

Itulah  KEPENTINGAN !.
Ada kepentingan dari Aussie dan tentunya ada kepentingan kita . 
Untuk kasus ini , sebaiknya Aussie bersikap gentleman , dan segera mengakhiri kemelut ini , dengan memenuhi permintaan Indonesia .
  
Kepentingan yang lain masih banyak , lebih besar , dan diperlukan oleh  rakyat kedua  negara ini Skandal yang terbuka akhir tahun 2013 ini , sebaiknya secepatnya diakhiri , sebelum terlambat dan merugikan kedua  negara , karena kalau unsur politik sudah masuk , bisa saja persoalan akan menjadi panjang , dan bisa melibatkan pihak lain , termasuk negara lain .

KEPENTINGAN .



Menyadap adalah usaha untuk mendapatkan data dan informasi secara diam diam , bahkan bisa dikatakan  illegal , kecuali memang mempunyai ‘ijin dan otoritas’ menyadap  , misalnya penyadapan yang dilakukan oleh KPK  terhadap para koruptor ataupun yang ditengarai sebagai potensial melakukan korupsi .

Data dari pesaing  , atau lawan politik , sangat diperlukan untuk meyakinkan kita , dalam memberikan perlawanan ataupun pertahanan , terutama saat diserang ataupun mau menyerang pesaing kita .

Sun Tzu seorang pakar strategi perang dari Cina ,  membeberkan 34 bagian dalam topiknya ‘Weak and Strong Points” .
Khusus point 7 sangat menarik untuk diamati .


You can be sure of succeeding in your attacks , if you only attack places which are undefended . And you can ensure the safety of your defense, if you only hold positions that cannot be attacked “

Kita akan sangat yakin akan sukses dalam menyerang , kalau kita menyerang tempat tempat yang kurang penjagaan dari pesaing , dan kita yakin akan aman selamat dalam pertahanan kita , kalau kita memang memiliki posisi tidak sulit untuk  diserang .

Sungguh satu pendirian yang mengharuskan kita agresif dalam mendapatkan titik titik lemah pesaing ,tetapi juga harus intens dalam membuat barikade dan posisi yang tak mungkin diserang oleh pesaing .

Kepentingan masa depan , melalui analisis , dengan cara mengumpulkan informasi , baik informasi yang didapat resmi ataupun illegal , dari negara , organisasi , ataupun korporasi , menjadi sangat krusial , untuk menjamin posisi yang akan selalu  positif dan menang ,  dalam bersaing dengan kompetitor .

Sistim komunikasi informasi di Indonesia  yang terbuka , dan teknologi yang tertinggal dibanding teknologi yang dipakai Aussie , menyebabkan Defence Signals Directorate ( DSD )  disana , dengan mudah menyadap informasi dan komunikasi yang terjadi disini , sejak tahun 2009 .

Ironis ?? 

Apa yang sudah terjadi , tidak mungkin dikembalikan lagi , dan kita hanya bisa berharap , tidak boleh terjadi lagi dimasa yang akan datang .  
Review kembali , dan analisa apapun peralatan komunikasi yang kita punya , khususnya yang dipakai instansi instansi vital , termasuk lembaga Kepresidenan , Kementrian dan lembaga yang berkaitan dengan rahasia negara .

Saat ini kepentingan Aussie dan kawan kawannya telah tercapai  , terutama dalam mendapatkan data dan informasi , termasuk yang menjadi rahasia internal  , walaupun  kita juga tidak tahu , seberapa banyak dan penting informasi yang berhasil mereka sadap .

Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah “the man behind the gun” atau seberapa tinggi integritas seseorang , yang berprofesi  menjaga  peralatan berikut  informasi didalam nya  , untuk tidak terpengaruh atau  bisa dibeli oleh negara lain 
Bukankah sering kita dengar , seseorang yang menjual rahasia negara ?

THE  MAN  BEHIND  THE  GUN.

Seorang teman menceritakan , bahwa hampir setiap hari dia dikirim sms oleh nomor hape yang tidak dikenalnya . 
Ada yang menawarkan kartu kredit , KTA , promosi sesuatu barang , sampai penawaran salon mobil dengan cara panggilan kerumah .
Wahh .

Padahal dia tidak pernah berhubungan sebelumnya dengan  nomor yang menghubunginya , 
Dia hanya berspekulasi , sudah ada yang memanfaatkan nomornya untuk dijual atau diberikan kepada pihak lain . 
Sudah ada yang membocorkan rahasia nomornya ? .

Sampai dimana tanggung jawab dan beban moral dari orang yang membocorkan nomor hape ini , membuat teman sibuk , karena sms masuk terus dihapenya ?.

Kehati hatian harus dipakai untuk menetapkan siapakah yang membocorkan , sebab kalau sampai salah menjudge seseorang , akan terjadi salah tunjuk, ataupun fitnah yang tidak perlu .

Seorang sekretaris , disalah satu korporasi  , ditengarai membocorkan data korporasi ke pesaing utama . 
Sang Direktur sulit untuk membuktikannya , namun berdasarkan feelingnya ,dia   mengatakan bahwa sekretaris dari departemen sales , inilah pelakunya , yang menyebabkan  kebijakan , data pasar maupun distributor diketahui oleh pesaing . 
Masih beruntung , tak lama kemudian terjadi pergantian direktur  , dan sang direktur baru segera merehabilitasi nama baik sekretaris , yang sudah sempat dibangku cadangkan di departemen HR dan siap dipersilahkan mundur dari korporasi .

Dasar dari direktur baru , hanya  memakai logika professional, bahwa data pasar memang mudah didapat oleh kompetitor , baik dengan survey langsung kepasar , konsumen , bahkan melalui interview yang terselubung dan diam diam terhadap distributornya .

Hampir saja terjadi salah putusan , dengan mengorbankan seseorang yang tidak bersalah .

Tantangan manajemen dan lembaga pemerintah kedepan , adalah bagaimana memberikan coaching yang baik , menuntut integritas pelaksana yang bertugas dibagian yang harus menjaga rahasia .

Contoh teladan dari atasan  , akan menjadi cermin bagi karyawan untuk ditiru .Mentor  yang berarti suatu contoh ajaran yang dilaksanakan pengajar, diamati dan ditiru oleh bawahan . Mentorring harus diperhatikan oleh para atasan .

Jangan sampai menjadi 'JARKONI' , iso ngajari ora iso nglakoni , bisa memberi contoh tapi tidak bisa melaksanakan , alias teori saja.

Sambil menunggu sikap pemerintah Ausie , kita dorong pemerintah memperbaiki peralatan dan system kerahasiaan data negara  , dan jangan lupa peran manusia dibelakang data tersebut  , dengan integritas yang tinggi .

Para pemimpin ataupun  atasan , berikan contoh yang baik kepada bawahan dan laksanakan contoh yang baik tadi , ingatlah , apa yang kita lakukan , walaupun tidak diketahui masyarakat , namun Tuhan selalu tahu , karena Tuhan Maha Tahu .

Gusti mboten nate sare , Tuhan tidak pernah tidur .

Lakukan itu semua dengan jujur , untuk kejayaan dan kemakmuran negeri ini .





Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com

Share:

GUBERNUR menabur BENUR





Opini Majalah "BUSINESS REVIEW" Maret 2014


Drs Eddie Priyono MM , Penasehat Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan ( PUSKOPEM )

Benur adalah bibit udang , untuk ditabur di tambak , dan setelah 120 hari menjadi udang yang siap dipanen oleh petambaknya . 
Dari 1 juta benur yang ditabur , ditambak seluas kurang lebih 1 ha , petambak minimal akan memanen  70% nya , karena  udang adalah piaraan yang bersifat kanibal , misalkan terlambat memberi pakan , mereka saling memakan sesamanya.
  
Seandainya yang dipanen adalah size 40 , atau 1 kg berisi 40 ekor , maka akan dipanen 17,5 ton udang dari 700 ribu ekor yang minimal hidup , senilai Rp 1,85 M , karena 1 kg dihargai Rp 106 ribu . 
Komoditi ini termasuk salah satu yang menguntungkan dan masih bisa mendatangkan devisa

Kenapa Gubernur , atau  Unsur Pemerintah harus menabur benur ?  

Banyaknya benur ,  ibarat  banyaknya program , besarnya harapan yang harus dijalankan dan dicapai pada tahun 2014 ,  dimana  kegiatan politik akan terjadi sepanjang tahun ,. 
Kita berharap bukan 70% hasilnya , tetapi lebih dari  90%  program yang  dijalankan menjadi realita , sesuai anggaran , tanpa korupsi dan  tentu saja program untuk mensejahterakan rakyat.


TAHUN  POLITIK  NOT  INTRIK .

Agenda tahun 2014 , akan segera kita jalani , dimulai dari permintaan KPU agar  Kementrian Keuangan segera mencairkan dana yang mereka butuhkan . 
Tanggal 9 April 2014  adalah Pemilu Legislatif , untuk memilih anggota DPR yang baru . 
Dilanjutkan 3 bulan kemudian  PilPres , dan bisa kemungkinan diteruskan bulan Oktober 2014 , seandainya terjadi  PilPres  putaran kedua .

80% anggota DPR saat ini akan mencalonkan kembali , beberapa menteri  juga sibuk ikut mencalonkan diri menjadi anggota parlemen , barangkali sebagai cadangan seandainya tidak diajak presiden terpilih , untuk duduk kembali dikursi Menteri yang sekarang . 
Bisa kita simpulkan , mulai awal tahun 2014 , fokus kerja beliau beliau sudah tidak intensif  lagi , sibuk ke DAPIL , sibuk mencitrakan diri dan merancang program campaign bersama TIMSES nya masing masing . 

Walaupun Peraturan Pemerintah melarang kerja sambilan ini , tetapi siapa yang bisa memonitor harian beliau ? 

Wahhh !

Jadi siapa yang masih concern untuk menjalankan sejuta program yang telah disusun ? 
Masih beruntung , Presiden RI tidak bisa mencalonkan diri lagi , ditambah beberapa menteri vital yang memang non partisan , tentunya bersama seluruh jajaran Kementrian yang ada , minus Menteri yang ikut sibuk menyambangi Dapilnya , atau mengurusi partainya .

Dan  paling krusial adalah peran para Kepala Daerah , dari Gubernur sampai ke Bupati Walikota , Camat sampai ke Lurah atau Kepala Desa . 
Merekalah tumpuan kita ditahun 2014  , yang penuh dengan agenda politik ini .

Walaupun Gubernur  Bupati dan Walkot didukung oleh partai politik sewaktu Pilkada , sudah seharusnya setelah menjabat ,  mereka menjadi milik masyarakat didaerahnya , dan tidak selayaknya ikut ngurusin partainya yang sibuk menjalankan dan berusaha memenangkan Pemilu . 
Para pejabat daerah ini harus  lebih fokus membangun daerahnya , dan jangan lupa , jalankan apa yang dulu dijanjikan pada saat campaign Pilkada .

Peran Kepala Daerah ini , ditambah  peran swasta , industry dan bisnis ,  memang seharusnya paling dominan , dalam mengisi kegiatan ekonomi 2014 .

Benarkah Ekonomi kita ibarat  “AUTO PILOT”  ?

Berjalan sendiri dengan baik tanpa campur tangan ?. 

Perumpamaan yang berlebihan , karena apapun yang dijalankan oleh industri dan bisnis , tidak bisa lepas dari aturan Pemerintah , yang dibuat , dilaksanakan dan dimonitor juga oleh Pemerintah . 
Peran swasta , maupun  industri dan bisnis  memang sangat besar  , terutama dalam kondisi perdagangan yang sedang mengalami masa sulit sekarang ini
 . 
Nilai Dollar yang terus terapresiasi terhadap rupiah ,  naiknya bunga bank , Hutang dalam Dollar yang terkoreksi naik dan  membesar karena nilai kurs , harga bahan baku asal Luar negeri yang otomatis  ikut naik , dan tentunya cost of production yang mau ga mau , juga ikut naik

Dalam kondisi semacam ini ,  operasional dari swasta dan industri ,  harus ‘smart and hard’ dalam memproteksi operation.

Keinginan dan harapan  utama mereka dari aktifitas tahun  2014 ini , sebaiknya  Pemerintah boleh ‘beragenda politik , tetapi bukan intrik’
Tidak perlu terjadi kekacauan politik , yang akan menyebabkan  crowded , karena ‘kekacauan politik akan  merambat ke phisik’

Keamanan , kestabilan adalah keinginan yang diharap , agar perkembangan ekonomi stabil , tidak ada dampak negative  ,  apa yang menimpa buruk kepada industry ,  akan berdampak kepada naiknya pengangguran , turunnya daya beli masyarakat dan angka kemiskinan yang naik.

GROWTH  vs  KESEJAHTERAAN RAKYAT  .







Pemerintah , dengan disetujui dan disahkan oleh DPR , mengasumsikan Economic Growth  2014 sebesar 6 %  , dengan syarat ekonomi global kondusif dan positif . 

Angka inflasi  5,5 %  , dan nilai tukar  1 US$ sama dengan Rp 10.500,-
Angka yang  optimis , dan menuntut kerja keras untuk mencapainya . 
Angka besaran  APBN  juga meningkat, yaitu  Rp 1842,4 Trilyun , naik 6,74  %  dari tahun 2013 , yang telah menghabiskan Rp 1726 ,2 Trilyun . 

Dari angka yang besar ini , Pemerintah Pusat mengalokasikan Rp 1249,9 T , dan sisanya  Rp 592,5 T untuk ditransfer ke  Daerah yang berarti lebih dari 60% alokasi untuk Pusat .

Peran utama Pusat ,  khususnya Kementrian Keuangan , harus bisa menganalisa  pemakaian anggaran , mengawasi , memonitor , dan menjadi filter terakhir , disaat beberapa Menteri sedang dalam kesibukan politiknya . 

Harap diingat , tahun 2014 , hampir sepanjang tahun penuh dengan agenda politik , dan diakhiri dengan berubahnya anggota DPR yang kita belum tahu prosentasinya , siapakah majority suaranya , apalagi koalisi yang akan terjadi .

Begitupun perubahan figur Presiden yang otomatis merobah personil Menteri sesuai  Kapasitas , Integritas , Akuntabilitas dan tentunya Timwork ,  dimata Presiden yang baru .

Apakah kita tetap optimis dengan keadaan seperti ini ?? 
Jawabannya tentu harus optimis , dengan berbagai argumentasi , tugas yang berat ,  harus diperjuangkan .

Dalam teori , seharusnya  economic growth  bisa mengurangi angka kemiskinan , namun apa yang kita saksikan dinegeri ini , angka kemiskinan hanya berkurang sedikit dan tidak sejajar dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri . 
Angka pengangguran terbuka yang ada di Indonesia  termasuk tinggi  dikawasan  ASEAN , kita berada dilevel bawah , dan  hanya berada diatas  Filipina .

Ironi dari ketimpangan pendapatan yang terjadi dinegeri ini .

Untuk menghindari paradox seperti ini , sebenarnya sudah banyak dibahas oleh para pakar ekonomi , bagaimana menjalankan missi 2014 , mencapai tujuan program ,dan  menyarankan hal hal sebagai berikut :
·         memanfaatkan ekonomi global dengan meningkatkan export , realita angka kontribusi export ke   PDB  justru menurun dari angka diatas 30 %  di tahun 2006 menjadi 24 % di tahun 2012 . Export seperti halnya komoditi udang diatas , adalah devisa in.

·         menutup atau mengurangi defisit anggaran sebesar Rp 175,34 T, baik dengan tax maupun non tax..

·         meningkatkan daya saing dan inovasi baru .

·         pengawasan pengelolaan perbankan , terutama saat ini perbankan swasta kita banyak dimiliki asing.

·         keamanan dan kestabilan , untuk menjaga bisnis tetap positif dan mengurangi angka kemiskinan.

Marilah kita berpikir positif , dengan asumsi , tidak ada pejabat yang ingin korupsi dan diperkarakan oleh  KPK , tidak ada industri yang ingin bangkrut dan seenaknya dalam operasional , dan tidak ada rakyat yang ingin menderita atau miskin .

Mereka itu semua akan bekerja keras , jujur , dan benar untuk mencapai hasil yang terbaik .


Biarlah pak Gubernur tidak perlu menabur benur , asalkan lebih dari 90% programnya berhasil , cukup para petambak yang mengurus  benur dan udangnya , yang secara tidak langsung akan menaikkan devisa dari export.
  
Biarlah pak Gubernur dan semua Pejabat Pusat dan Daerah membangun dan mensejahterakan masyarakatnya di tahun 2014 ini .

Dan kita jalani tahun 2014 ini.
Tanpa intrik.

Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com







Share:

PERSAINGAN GLOBAL , MAU DAN MAMPU ?









Opini 
Majalah GLOBAL REVIEW 2013

Drs Eddie Priyono MM.
Penasehat Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan ( PUSKOPEM) , Managing Director PT Victory Group.

Alkisah, Indonesia  adalah  negara yang gemah ripah loh jinawi, tatatentrem kerta raharja wilayah impian  yang  didambakan oleh banyak ,  bangsa bangsa didunia ini . Apapun ada , berada disini, dari kekayaan alam yg berlimpah sumber daya manusia yang tidak akan pernah kurang dan mempunyai posisi  geografis strategis yang terletak  digaris  khatulistiwa dialam ini. Sangat strategis kearah utara, selatan bahkan kebarat dan timur  . Kemerdekaan telah diperjuangkan,dan berhasil pada 17 Agustus
1945,dengan segala macam pengorbanan dari para pahlawan bangsa.

Dan setelah 67 tahun kita merdeka ? Masihkah segala alkisah tadi menjadi kenyataan, sedang berproses,atau bahkan semakin jauh menjadi suatu impian?

Hidup terus berlanjut,masa berganti,dan alkisah tadi akan terus menjadi alkisah kalau tidak diperjuangkan dengan cermat dan smart.Tahun 2015 akan segera datang,saat Asean Economic Community (AEC), akan diberlakukan. Saat itulah Asean akan menjadi  satu pasar bersama tanpa tapalbatas. Banyak ahli ekonomi dan bisnis  memberi analisis dan argumentasi, siapkah kita ?     
Indonesia saat ini  populasi di angka 240 juta jiwa, atau sama dengan 48% total penduduk Asean yang 500 juta, adalah pasar yang sangat besar untuk Asean. Dan kenyataan pahit angka defisit  di tahun 2011 sebesar  US$ 752,s angat memprihatinkan. Kondisi ekonomi biaya tinggi karena korupsi dan pungli masih menjadi kendala besar untuk mendapatkan kekuatan kompetisi pasar. 















Walaupun keberuntungan masih berpihak ke Indonesia, dimana semester satu tahun ini, saat China dan India melemah ekonominya, kita masih bergerak naik walau tertatih. Jadi apa yang harus direnungkan kedepan, walaupun sector riil kita tetap berkembang sendiri ?

Dalam bukunya “ Global  Marketing  Management”  Warren J Keegan mengatakan bahwa para marketers harus mengidentifikasi terlebih dahulu groups of consumers sesuai ‘needs and wants’ nya. Barulah ditetapkan targeting untuk masuk ke global market. Criteria target nya juga harus rinci, sebagai berikut : 
  
·   Current segment size and growth potential , cukup besarkah potensi pasar untuk suatu keuntungan jangka panjang?

·         Potential competition, besarnya kompetisi di Negara – Negara yang tempat pemasaran.

·    Compatibility and Feasibility, pertimbangan – pertimbangan apakah bisa memenangkan kompetisi sesuai Resources yang dipunyai.

Coba kita amati persaingan yang ada disini saat ini. 
Kalau kita mencari sop kaki kambing, maka dengan ringan kita ke jalan Kendal, dan berderetlah warung warung sop kaki kambing disana. Jangan salah kalau 2 tahun yang lalu masih berderet semua dengan embel embel ‘kumis’, maka sekarang tinggal lebih kurang 4 warung tersisa. 
Tersisalah, Saleh , Soleh, Enday dan Anduy, dan agaknya persaingan bebas ditempat yang sama tersebut telah membuat mereka terjun bebas, saling kanibal.

Konsumen bebas menentukan pilihannya, dan yang tidak favorit menjadi kosong,dan yang sebaliknya berlimpah tamunya. Point kedua dan ketiga diatas membuat kanibalisme yang tidak manusiawi 

Tidak Indonesiawi!

Maka berbahagialah  H Husen dengan warungnya di bilangan Manggarai yang menjual soto betawi sendirian, pagi siang banyak pelanggan dating, dan sedikit sore sudah tutup kehabisan stok. Bandingkan dengan EO kecil yang menyelenggarakan bazaar bazaar di gedung perkantoran, mereka membuka ‘lapak foodcourt kecil’ juga, tetapi dengan pengaturan jenis makanan yang berbeda untuk kurang lebih 10 stand. Hasilnya ?

 Mereka bersaing dengan tidak kanibal satu sama lain, hanya pintar pintarnya si pemilik stand mengobservasi kesenangan dan selera penghuni perkantoran tersebut  untuk menentukan jenis makanan yang dijualnya. 
Gambaran ini adalah contoh poin nomor pertama diatas.

Dipasar Internasional kondisinya lebih complicated dan beresiko. Kita sangat marah pada saat Negara jiran mengklaim lagu ‘rasa sayange’ sebagai lagu asli mereka,dan lebih marah lagi waktu reog ponorogo, salah satu tari bali dan batik, mereka juga berusaha mengklaim sebagai negeri asalnya.

 So What?

Hanya cukup marah, sentimen  dan lain lain, tidak memberikan dampak positif kepada kita.
Didunia bisnis dikenal adanya ‘niche market’, satu ceruk pasar kecil namun specific, unik, tak ada ‘persaingan langsung’ yang berarti. 
Seandainya kita tidak puas hanya sebagai konsumen produk dari luar negeri atau kita tidak puas dengan hanya ‘menjual’ hasil hasil alam atau tidak puas hanya ‘membantu’ memproduksi barang barang produsen luar negeri dinegeri kita, maka kita sudah harus berpikir ke ekonomi kreatif di niche market untuk dipasarkan diluar negeri.
Teruskan usaha usaha memproduksi barang dan jasa yang bisa bersaing diluar negeri.
Tetapi jangan lupakan banyak barang barang local yang bisa menjadi ceruk pasar tersendiri di luar sana dan akan menjadi market leader kecil yang dengan telaten dikembangkan, akan menjadi big brand, huge market dan potential profit.
Didalam Global Marketing Management, ada 4 tahapan yang bisa dilalui untuk memasarkan barang ke luar negeri :

·                        Exporting, cara tradisional menjual ke luar negeri.

·                        Licensing, 1 alternatif untuk masuk ke suatu Negara.

·                       Joint Ventures, bekerjasama dengan local partner.

·                      Ownership, kepemilikan 100 persen di luar negeri.

Untuk produk produk niche yang kecil ,poin pertama dan kedua boleh dipertimbangkan ,namun poin ketiga keempat pun bisa dipakai untuk memperkuat penetrasi, karena value produk yang tidak terlalu tinggi. 
Yang sebenarnya negeri Jiran mengklaim produk – produk kita diatas tadi untuk dipakai sebagai resources yang mendorong bisnis mereka juga.
 Jadi seharusnya kita juga melihat bahwa negeri Jiran menilai produk – produk asli Indonesia berkualitas dan layak jual. 
Tidak perlu kita marah tetapi sebaliknya, kita lebih melihat ke internal apalagi niche produk kita yang layak jual dan berkualitas.

 Pada suatu ketika seseorang menyampaikan kepada sahabatnya, siapa ya yang mampu mengGlobal Marketkan masakan Padang seperti , USA mengglobalkan KFC, McD, dll. 
Masakan padang identik dengan rendang, dimana rendang telah dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat didunia. Sang sahabat ketawa, dan orang tadi dengan berapi – api menjelaskan tentang standard quality of product,  standard of materials, distribution and pricing strategy, competitiveness, dan  unique of product. 
Apabila “restoran padang” menjadi produk global, bisa dibayangkan bahan baku yang harus disediakan dari local market sesuai standard, termasuk beras, rempah, daging, dll
.
 Di Indonesia banyak turis – turis asing yang ternganga karena ayam McD dimakan dengan nasi, dimana di negeri asalnya dikonsumsi bersama kentang. Suatu modifikasi sesuai local market yang berhasil. Untuk restoran padang bisa berlaku sebaliknya, namun bila kita berpikir kepada ASEAN Economic Community, bukankah kita semua menggunakan beras dan nasi sebagai makanan pokok harian?

 Jadi tidak ada persoalan yang mendasar. Persoalan utama hanyalah management, untuk menyusun standard of quality yang menyangkut bahan baku dan hasil jadi, standard of distribution and pricing dan permodalan.

Diatas ini semua yang paling penting adalah KEMAUAN untuk menjadi MAMPU memasarkan local product menjadi regional product dan akhirnya menjadi global product.Masih banyak produk – produk lainnya yang bisa dipasarkan menjadi regional product di niche market, seperti : batik, masakan sunda, musik – musik daerah, dll.


Memang kesemuanya produk tersebut sudah ada dipasar Internasional, namun tidak dikelola dengan perencanaan yang baik, focus dalam bisnis, dan belum memenuhi standard kualitas yang tinggi. 

Sehingga dengan mudah bisa memasuki dan ekspansi pasar.

Ekonomi kreatif membutuhkan kreatifitas dalam merencanakan, memasarkan dan memenangkan persaingan. Marilah tahun 2015 sebagai ASEAN Economic Community kita persiapkan dengan cermat dan smart.

Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com
Share:

LION LOAD MANAGEMENT


"Opini", Majalah GLOBAL REVIEW, Mei 2013

Drs Eddie Priyono MM

Advisor Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan.(PUSKOPEM), Managing Director PT Victory Group
Praktisi  Management Trainer and Coaching



Berita mengagetkan tersiar disemua media elektronik, hari Sabtu menjelang sore hari 13 April. 
Pesawat Lion Air tujuan Bandung  Denpasar, gagal mendarat dan terpeleset masuk ke laut, sangat dekat dengan landasan Airport Ngurah Rai ,  diair dangkal,  dan yang penting  ke 101 penumpangnya selamat. 
Alhamdullilah, tidak ada korban jiwa.

Pesawat terbang baru, dengan hanya 146  jam terbang ini, baru diterima korporasi pada bulan Maret yang lalu , tentu sangat mengagetkan kita semua. 
Ini adalah tugas yang berwenang, yang berhak membuka dan mengetahui penyebab dari musibah ini, dan kita tidak perlu mencoba menganalisis lebih jauh lagi.

Semoga saja tak ada lagi musibah udara dinegeri ini ,  terutama armada penerbangan yang membawa logo bendera merah putih dibadan pesawatnya.


BRAND  BUILDING  and  GLOBAL MARKET

Perkenalan dan percobaan pertama kali menaiki pesawat Lion Air , saya alami tahun 2005, saat mengantarkan jenazah almarhum istri sahabat saya , dari Jakarta ke Jogya, pulang pergi. 

Dengan menaiki pesawat MD 82 yang panjang seperti pensil , suara mesin yang keras,  kasar, dan menggelegar . memaksa saya bersumpah untuk tidak mau lagi menggunakan armada perusahaan ini.

Menakutkan.

Agaknya tahun berganti tahun , korporasi ini berbenah dan mulai mengupgrade diri,  bukan hanya mengandalkan lowcost strategy , tetapi sebaliknya dengan memesan armada baru langsung dari produsennya, BOEING di USA , dan terakhir memesan armada baru dari AIRBUS di Perancis. Ordering dalam jumlah yang sangat fantastik , mencapai total 200 an Trilyun rupiah ke BOEING , dan 230an Trilyun Rupiah ke AIRBUS , dan  akan terpenuhi dalam beberapa tahun kedepan.

Suatu ambisi besar untuk satu perusahaan penerbangan lokal , untuk  berperan menguasai bisnis penerbangan , sebelum open sky diterapkan beberapa tahun lagi.  
Kalau kita  , atau siapapun mau JUJUR , maka kita akan mengatakan bahwa brand ‘ LION’  ini lebih memiliki ciri khas , sebagai brand milik negara tetangga , SINGAPURA .

Kalau kita lihat dari nama dan logonya , kemungkinan besar businessman negara tetangga kita ini merasa kecolongan brand  LION  telah dipakai oleh produk airline Indonesia . 
Dan ironisnya, salah satu perusahaan penerbangan swasta mereka memakai nama ‘TIGER ‘, alias harimau, yang berada dan berlari dihutan Sumatra, negara kita.

Angkat topi  untuk kecepatan keputusan pemakaian brand name ini,  yang mungkin kostumer didunia,  didalam  impresinya atau top of mind mereka , menganggap penerbangan ini berasal dari Singapura.
   
Cara cara korporasi ini melakukan brand building , mengingatkan kita, kepada  almarhum 'Sempati Air' dulu kala ,  yang membangun satu penerbangan kecil dan  lebih fokus sebagai penerbangan kargo , menjadi satu korporasi penerbangan swasta yang elite, image tinggi, dan bahkan menjadi strong competitor  penerbangan lain yang sudah established. 

Dengan program ‘ tepat waktu’, promosi sandiwara alias arisan diudara, sampai dengan memelesetkan lagu ‘ to love some body ‘ menjadi ‘to love sempati’. 
Brand building yang luarbiasa, dan ternyata berhasil mengangkat image , bahkan ke loyal customer yang sudah mulai membumi saat itu.

Keberhasilan Lion saat ini , juga sangat impresif sekali, bukan hanya dengan bombastisnya penggunaan pesawat pesawat baru,  tetapi diiringi dengan ketepatan waktu keberangkatan kedatangan pesawat  , banyak pilihan jam terbang, sistim pemesanan tiket yang kalau customer pandai , akan bisa memilih waktu dan harga yang paling ekonomis.

Sangat rasional apa yang dilakukan oleh manajemen korporasi ini, karena visi missi mereka sangat jelas untuk menguasai udara Asia Tenggara, bahkan pasar Asia , dengan perencanaan yang matang, bersama saudara saudaranya , Wings Air , Batik Air , dan strategic Alliance dalam Malindo Airlines bersama pihak swasta Malaysia.

Dalam bukunya ‘Global Marketing Management’ , Warren J Keegan mengatakan ,First , competitive advantage may be achieved when a firm pursues a strategy of low cost ,which enables it to offer products at lower prices than competitors. Competitive advantage may also be gained by a strategy of differentiating products , so that customers perceive unique benefits that justify a premium price.  Note ,  that both strategies have the same effect :  to increase the perceived benefits that acrrue to customers.

Kedua strategi ini dijalankan dengan baik oleh korporasi , perlahan tapi pasti , LION bisa menaikkan harga harga tiket nya, sejajar dengan airline lainnya, tetapi mempertahankan  saudara saudaranya di low cost carrier. 
Menaikkan harga tiket tidak harus mutlak menaikkan value rupiahnya , karena dengan load penumpang yang relative lebih banyak , dibandingkan type pesawat yang sama dari korporasi lain, bisa berarti dengan harga yang lebih murah, total value yang diterima per pesawat bisa lebih tinggi . 
Hal ini ditunjang dengan keberadaan armada baru , yang merupakan added value tersendiri dibenak customer.

Marketing is an art,  dan tahapan tahapan yang dilalui korporasi ini , sejak berdiri sampai dengan saat ini , korporasi  telah melakukan brand building yang sukses , dan sedang dalam tahapan untuk merebut pasar bukan hanya domestik ,  tetapi juga pasar Regional.  
Global Market.

WHAT  NEXT.

Kecepatan perkembangan korporasi, apabila dibarengi dengan ketergesaan,  biasanya akan menimbulkan persoalan baru , yaitu control yang sering tertinggal dan terlambat.
Didalam event MOTO GP ,  salah satu favorit anak saya , pembalap muda berambut kribo ,   dalam waktu singkat telah naik pangkat dari rider MOTO TWO ,  menjadi rider MOTO GP , bertarung dengan pembalap pembalap senior disana , karena keberanian,  kecepatan ,  teknik tinggi dan  nekadnya dalam mengambil trek rider lain. 

Keberanian yang benar benar menakutkan, dan diprediksi oleh pengamat akan menjadi top rider dalam waktu dekat.

Tetapi yang terjadi adalah hal yang sangat tragis , dan anak saya harus menitikkan air matanya , karena pada tahun 2011 yang lalu , sang heronya tewas  di sirkuit Seppang Malaysia. 
Marco Simoncelli , si kribo itu telah tiada,  karena didalam kecepatan yang tinggi , kehilangan kontrol , dan sangat memilukan dia harus  bertabrakan dengan rider lainnya, yang  merenggut  nyawanya.
  
What Next  LION ?
  
Didalam pertumbuhan korporasi yang sangat pesat ini , korporasi telah mempersiapkan MARKETING MIX  yang luarbiasa.  4 P’s yang lengkap dan sudah menuju kearah yang benar , tetapi jangan pernah melupakan dan  memperhatikan adanya factor tambahan dari 4 P’s nya.  
Itulah Services and Trust.

Kepercayaan customer menjadi  sangat krusial , karena hal ini bisa menentukan masa depan korporasi. 
Semua Brand Building yang telah dilaksanakan , akan sia sia kalau sampai ditinggalkan customer.  
Kita pun menyadari bahwa bisnis penerbangan adalah  padat modal,  dan memerlukan skill yang tinggi untuk memanagenya, dengan melihat realita tingginya angka dikiri maupun dikanan. Tingginya angka kreditur maupun debitur.

Saya sangat yakin bahwa manajemen pasti sudah tahu akan hal ini, namun  ada baiknya untuk mundur selangkah, dengan mereview semua hal , termasuk sumber daya manusianya,  karena operator satu pesawat komersiil ibarat  ‘ the man behind the gun’.  
Senjata yang seharusnya ditembakkan untuk mengusir kompetitor , bukanlah menjadi bumerang yang meledak ditempat sendiri.

Skill dan training yang tinggi , dimulai dengan seleksi yang ketat tidaklah cukup,  karena harus dibarengi dengan integritas, sense of belonging, disiplin kepada korporasi dan disiplin kepada dirinya sendiri. 

Semua ini tentu sudah dimaklumi oleh CEO , dan mundur selangkah untuk maju dengan lebih hati hati , merupakan kontrol yang baik.
Tambahkanlah nilai sedekah,  berderma untuk kaum papa,  yang bisa menambah doa untuk korporasi.

Ditengah kondisi negara kita yang bahkan masih mengimport bawang merah dan putih,  garam, kacang dan lain lain, maka visi missi korporasi ini , untuk ikut berperan dan menguasai pasar ASEAN  bahkan  ASIA,  perlu diapresiasi dan sangat menggembirakan.



Selesaikan secepatnya ,  dan penuhi hak hak penumpang yang belum selesai di Bali, pulihkan secepatnya kepercayaan customer melalui program yang pasti telah disusun, dan menatap kembali langit biru didepan.
LION  kita harapkan akan mengudara bersama  GARUDA  yang sudah menunjukkan kebangkitannya, dan dari keduanya  kita semua berharap  mendapatkan  citra penerbangan yang baik dan berkwalitas dari Indonesia.




Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com


Share:

Iklan

Iklan
Portal berita ekonomi bisnis keuangan

Total Tayangan Halaman

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular