Opini Majalah "GLOBAL REVIEW" 2012.
Penasehat Lembaga Pusat Studi dan Komunikasi Pemerintahan ( PUSKOPEM )
Managing Director PT Victory Group.
Telah terjadi skandal sadap menyadap yang luar biasa massive , yang dilakukan USA kenegara negara di Europe, baik itu Jerman , England dan negara lainnya .
Dan belum reda silang pendapat disana , Indonesia dibuat lebih terkejut lagi . Australia ternyata juga menyadap telepon petinggi negeri kita.
Dari Presiden , First Lady sampai ke beberapa Menteri Kabinet .
Lhoooo? .
Bukankah kita bersahabat dengan Australia ? Apa maunya ? Tak kurang dari Presiden RI geram , rakyat kesal , dan beberapa demo pun mulai dilakukan didepan kedubes Aussie , dibilangan Kuningan Jakarta Selatan .
Pemerintah secara resmi meminta penjelasan Perdana Menteri Aussie , bahkan lebih dari itu , meminta permintaan maaf secara terbuka terhadap apa yang telah dilakukan negaranya , karena secara illegal menyadap telepon pejabat pejabat Indonesia , dan berjanji tidak akan melakukannya lagi dimasa mendatang
Untuk sementara , pemerintah menghentikan semua kerjasama , termasuk join latihan militer dan kepolisian dari kedua negara , serta memanggil pulang Dubes , dari posnya di Canberra .
Nahhh ! ,
Aussie diam diam menguping Indonesia sejak 2009 , ketahuan , dan tentunya membuat marah tetangga yang selama ini menunjukkan kebaikan , kejujuran dan itikad baiknya .
Itulah KEPENTINGAN !.
Ada kepentingan dari Aussie dan tentunya ada kepentingan kita .
Untuk kasus ini , sebaiknya Aussie bersikap gentleman , dan segera mengakhiri kemelut ini , dengan memenuhi permintaan Indonesia .
Kepentingan yang lain masih banyak , lebih besar , dan diperlukan oleh rakyat kedua negara ini Skandal yang terbuka akhir tahun 2013 ini , sebaiknya secepatnya diakhiri , sebelum terlambat dan merugikan kedua negara , karena kalau unsur politik sudah masuk , bisa saja persoalan akan menjadi panjang , dan bisa melibatkan pihak lain , termasuk negara lain .
Data dari pesaing , atau lawan politik , sangat diperlukan untuk meyakinkan kita , dalam memberikan perlawanan ataupun pertahanan , terutama saat diserang ataupun mau menyerang pesaing kita .
Sun Tzu seorang pakar strategi perang dari Cina , membeberkan 34 bagian dalam topiknya ‘Weak and Strong Points” .
Khusus point 7 sangat menarik untuk diamati .
“You can be sure of succeeding in your attacks , if you only attack places which are undefended . And you can ensure the safety of your defense, if you only hold positions that cannot be attacked “
Kita akan sangat yakin akan sukses dalam menyerang , kalau kita menyerang tempat tempat yang kurang penjagaan dari pesaing , dan kita yakin akan aman selamat dalam pertahanan kita , kalau kita memang memiliki posisi tidak sulit untuk diserang .
Sungguh satu pendirian yang mengharuskan kita agresif dalam mendapatkan titik titik lemah pesaing ,tetapi juga harus intens dalam membuat barikade dan posisi yang tak mungkin diserang oleh pesaing .
Kepentingan masa depan , melalui analisis , dengan cara mengumpulkan informasi , baik informasi yang didapat resmi ataupun illegal , dari negara , organisasi , ataupun korporasi , menjadi sangat krusial , untuk menjamin posisi yang akan selalu positif dan menang , dalam bersaing dengan kompetitor .
Sistim komunikasi informasi di Indonesia yang terbuka , dan teknologi yang tertinggal dibanding teknologi yang dipakai Aussie , menyebabkan Defence Signals Directorate ( DSD ) disana , dengan mudah menyadap informasi dan komunikasi yang terjadi disini , sejak tahun 2009 .
Ironis ?? .
Apa yang sudah terjadi , tidak mungkin dikembalikan lagi , dan kita hanya bisa berharap , tidak boleh terjadi lagi dimasa yang akan datang .
Review kembali , dan analisa apapun peralatan komunikasi yang kita punya , khususnya yang dipakai instansi instansi vital , termasuk lembaga Kepresidenan , Kementrian dan lembaga yang berkaitan dengan rahasia negara .
Saat ini kepentingan Aussie dan kawan kawannya telah tercapai , terutama dalam mendapatkan data dan informasi , termasuk yang menjadi rahasia internal , walaupun kita juga tidak tahu , seberapa banyak dan penting informasi yang berhasil mereka sadap .
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah “the man behind the gun” atau seberapa tinggi integritas seseorang , yang berprofesi menjaga peralatan berikut informasi didalam nya , untuk tidak terpengaruh atau bisa dibeli oleh negara lain
Bukankah sering kita dengar , seseorang yang menjual rahasia negara ?
Ada yang menawarkan kartu kredit , KTA , promosi sesuatu barang , sampai penawaran salon mobil dengan cara panggilan kerumah .
Wahh .
Padahal dia tidak pernah berhubungan sebelumnya dengan nomor yang menghubunginya ,
Dia hanya berspekulasi , sudah ada yang memanfaatkan nomornya untuk dijual atau diberikan kepada pihak lain .
Sudah ada yang membocorkan rahasia nomornya ? .
Sampai dimana tanggung jawab dan beban moral dari orang yang membocorkan nomor hape ini , membuat teman sibuk , karena sms masuk terus dihapenya ?.
Kehati hatian harus dipakai untuk menetapkan siapakah yang membocorkan , sebab kalau sampai salah menjudge seseorang , akan terjadi salah tunjuk, ataupun fitnah yang tidak perlu .
Seorang sekretaris , disalah satu korporasi , ditengarai membocorkan data korporasi ke pesaing utama .
Sang Direktur sulit untuk membuktikannya , namun berdasarkan feelingnya ,dia mengatakan bahwa sekretaris dari departemen sales , inilah pelakunya , yang menyebabkan kebijakan , data pasar maupun distributor diketahui oleh pesaing .
Masih beruntung , tak lama kemudian terjadi pergantian direktur , dan sang direktur baru segera merehabilitasi nama baik sekretaris , yang sudah sempat dibangku cadangkan di departemen HR dan siap dipersilahkan mundur dari korporasi .
Dasar dari direktur baru , hanya memakai logika professional, bahwa data pasar memang mudah didapat oleh kompetitor , baik dengan survey langsung kepasar , konsumen , bahkan melalui interview yang terselubung dan diam diam terhadap distributornya .
Hampir saja terjadi salah putusan , dengan mengorbankan seseorang yang tidak bersalah .
Tantangan manajemen dan lembaga pemerintah kedepan , adalah bagaimana memberikan coaching yang baik , menuntut integritas pelaksana yang bertugas dibagian yang harus menjaga rahasia .
Contoh teladan dari atasan , akan menjadi cermin bagi karyawan untuk ditiru .Mentor yang berarti suatu contoh ajaran yang dilaksanakan pengajar, diamati dan ditiru oleh bawahan . Mentorring harus diperhatikan oleh para atasan .
Jangan sampai menjadi 'JARKONI' , iso ngajari ora iso nglakoni , bisa memberi contoh tapi tidak bisa melaksanakan , alias teori saja.
Para pemimpin ataupun atasan , berikan contoh yang baik kepada bawahan dan laksanakan contoh yang baik tadi , ingatlah , apa yang kita lakukan , walaupun tidak diketahui masyarakat , namun Tuhan selalu tahu , karena Tuhan Maha Tahu .
Gusti mboten nate sare , Tuhan tidak pernah tidur .
Lakukan itu semua dengan jujur , untuk kejayaan dan kemakmuran negeri ini .
Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com