Translate

Keluarga tercinta

Belajarlah untuk melepas masa lalu agar tidak menjadi penghalang di masa depan, walaupun masa lalu itu sulit dilupakan.

Tuhan tidak pernah tidur

Berpikirlah sebelum bertindak

Tuhan tidak pernah tidur

Bertindaklah dijalan Alloh swt, Tuhan maha pengasih

Tuhan tidak pernah tidur

Kasih ibu sepanjang jalan

Tuhan tidak pernah tidur

Kasih Tuhan sepanjang jaman

AKU adalah AKU....aku yang dilahirkan dari keluarga sederhana dikota kecil,
AKU adalah AKU....aku yang dipecut sejak kecil untuk menjadi manusia yang berguna dihari tua,
AKU adalah AKU....aku yang melihat segalanya dari kacamata seorang manusia,
terimakasih bapak , maturnuwun ibu , bahkan airmata ku pun tak bisa membalas kebaikan ini,
segala puja doa , hanya bisa kukirim ,  untukmu almarhum bapak ibu,
dan hanya bisa bersyukur kepada MU ya ALLOH , Tuhan sang Maha Penyayang ......
purna kata , sudah selayaknya aku harus "memanusiakan manusia dengan nurani".......
aku
,eddiepriyono.

 

Selasa, 29 Desember 2015

hadapi resiko dengan manajemen resiko





















Majalah Human Capital Journal
tahun 2014


Seorang manajer ada janji ketemu mantan koleganya , pada hari sabtu , hari libur bagi korporasi. 
Dan kembali untuk kesekian kalinya , si Manajer gagal ketemu koleganya ,gagal ikut reuni. 
Dipagi hari itu si manajer menelpon temannya , dan meminta maaf tidak bisa bergabung , karena ada rapat mendadak , dengan agenda untuk mempersiapkan sanksi keras kepada seorang manajer Sales .

 Lhoo?. 
Kan hari Sabtu tidak ada aktifitas ? Si manajer hanya menjawab , hari Senin si Suspect Manajer akan hadir di Head Office , karena pagi tersebut harus ada keputusan. 
Dengan sedih si manajer tidak ikut acara reuni , yang sebenarnya sudah direncanakan jauh hari sebelumnya . 

Satu ironi , kalau seorang Senior Manajer mengeluh Turnover karyawan tinggi , Introduction training tiada henti dimana setiap bulan menguras tenaganya , dan ketidak stabilan pencapaian target korporasi , karena kwalifikasi talents yang juga dipertanyakan . 
Satu situasi dari manajemen yang harus ditata kembali , karena masalah HR bukanlah masalah ad hoc , tetapi menyangkut masa depan yang  sangat panjang , sesuai tujuan korporasi untuk mendapatkan kontinuitas bisnis, dan benefits bagi stakeholder nya .
HR sebenarnya mempunyai satu ungkapan yang sangat valid, “ HR related compliance , major competitive advantage will come from performing HR compliance better than industry counterparts.” 
Ini sangat menentukan dalam menjalani keberadaan dan kontinuitas korporasi , khususnya menghadapi masa depan yang lebih rigid dalam memenangkan kompetisi antar korporasi. 
Sebagian HR expert  memberi kesimpulan yang sangat pendek , namun panjang sekali uraiannya , “give the people the right opportunity , the right tools , and training, and they will perform” 

Sangat simpel , tetapi mempunyai  analisis panjang , khususnya menjawab pertanyaan , bagaimana seandainya terjadi ‘the people not perform well’ ? 
Situasi ini sangat tidak diharapkan , karena akan menjadi resiko bagi perkembangan korporasi , dan pada akhirnya diperlukan analisis , ‘kenapa terjadi ? Apa yang salah ? Dan bagaimana mengatasinya’.

PEOPLE  RISK.

Ada satu korporasi yang menghilangkan posisi HR Director , dan hanya menyerahkan tanggung jawabnya kepada Senior Manajer HR . 
Korporasi menganggap HR hanyalah mengelola masalah recruiting , training , administrasi kepegawaian, perburuhan , dan external relation yang ada diluar Korporasi . 
Manajemen Korporasi tidak memikirkan resiko kedepan , terutama resiko yang akan menerpa talents , dimana mereka setiap hari bekerja memberikan kontribusi nya , dan terkadang tidak memprediksi apa yang akan terjadi di kelak kemudian hari . 
Satu keadaan internal yang buruk terkadang membuat people menjadi jenuh , tidak mendapatkan motivasi kerja , bahkan mengarah ke situasi frustrasi , dan akan membahayakan kelangsungan proses operasional korporasi , apalagi bila hal ini tidak diprediksi dan diantisipasi jauh hari sebelumnya , sehingga akan terlambat dalam memperbaiki keadaan yang ada.
 . 
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan didalam ‘people risk’ adalah : company culture , talents shortage, talents performance , low morale , unethical behaviour , excessive absenteeism , employee wellness , sabotage, workplace violence, dan berakhir di non compliance with industry and other regulations and laws . 

Sangat penting memahami aspek  tersebut diatas , karena satu elemen saja terkontaminasi , akan membuat talents yang ada didalam organisasi tersebut mengalami kontraksi yang merugikan semuanya . 
Manajemen harus jeli melihat satu demi satu aspek diatas , untuk mengantisipasi apapun yang akan terjadi , selayaknya sedia payung sebelum hujan , antisipasi yang akan terjadi sebelum terlambat. 
People risk bisa dianalisis bersama masing masing bagian , dengan input positif dari setiap Kepala Bagian . 
Satu bagian akan berbeda potensi people risk nya , dibandingkan bagian lainnya , dengan melihat kultur , kemajemukan , dan kebiasaan yang telah ada , terutama kebiasaan lama yang sulit dihilangkan , walaupun oleh Kepala Bagian mereka sendiri . 
Posisi HR Director menjadi sangat sentral , sebagai project tim dari antisipasi people risk ini , mengingat posisi tawar yang tinggi bersama Direktur di Departemen lainnya . 
Disinilah sebenarnya peran HR yang disebut sebagai ‘performing HR  compliance better than industry counterpart’. 
Tak pelak lagi , HR risk adalah konsolidasi dari people risk ,  tersusun rapi sebagai master plan dari korporasi dalam menghitung resiko HR dimasa depan.


HR  RISK


Potensi resiko yang akan terjadi dibidang HR sangat banyak dan complicated . 
Bisa dibayangkan kalau satu Korporasi besar , dengan Divisi ataupun Departemen yang dikelola seorang Direktur , tentu Korporasi ini berjalan sebagai satu proses kerja bersama , dari banyak bagian yang berbeda , menuju satu tujuan yaitu tercapainya ‘management objective’.
Roda yang diputar bersama ini memiliki potensi masalah dimasa yang akan datang , dan ini yang harus dipersiapkan sebagai satu strategi HR Risk Management. 
Terlebih hal ini akan terjadi , saat Korporasi merencanakan  Merger ataupun Aquisition , dengan menggabungkan dua organisasi menjadi satu manajemen.
  
Wahh. 

Ini mesti dipersiapkan satu model strategi oleh HR bersama Manajemen lainnya , untuk mengkalkulasi Resiko . 
Model dari strategi HR Risk Manajemen ini, biasa dibagi dalam empat tingkatan value, yaitu  mulai dari ‘low value , medium , high , dan terakhir very high’.
Analisis dari Strategi HR Risk Manajemen , terbagi dalam 10 kriteria besar , dengan mulai dari level paling rendah sampai level sangat tinggi , sebagai relative strategic value nya antara lain  :  - Standard and Routine background , low.
           - Defensible,value added and custom background , low.
           - HR related compliance , low .
           - Operation execution Risk Mnagement , medium.
           - Strategic and prediction human capital , due dilligence , medium.
           - Strategic predictive humancapital duedilligence,critical business scenarios, medium.
           - HR - M&A macro , HR data, process and technology infrastructure , high .
           - HR - M&A macro, issue company benefits, related compliance etc, high .
           - HR - M&A macro , over estimation or other business synergies etc , very high.
           - Leadership Risk management , very high.

Dari sepuluh model diatas , harus diakui bagi korporasi normal yang tidak merencanakan Merger Aquisisi , Leadership Risk Management adalah masalah utama . 
Kesalahan pemberian tongkat estafet CEO,  tujuan pribadi masing masing CEO akan menjadi dasar , kemana korporasi akan dibawa . 
Bisakah mereka membuat antisipasi dari resiko HR,  memberi kesempatan Departemen HR untuk merencanakan ini semua?
Senior Manajer diatas masih bingung menghadapi masalahnya , dan berharap dihati kecilnya bagaimana memecahkan masalah ini , atau barangkali saja si Manajer pun tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi kemudian hari . 

Waktu masih ada untuk memperbaiki , seandainya mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini , dengan hati yang jujur ,  dengan semangat profesionalisme , melalui HR Risk Management,




semoga.
eddie.priyono@yahoo.com



Share:

gaji perlu dikaji




Majalah HUMAN CAPITAL JOURNAL
Tahun 2014

Hari masih pagi , saat sekretaris Direksi masuk ruangan , dan memberitahu kepada si Direktur , ada seorang Sales Supervisor yang ingin menghadapnya . 
Mengingat waktu yang masih longgar , ijinpun diberikan , dan langsung Supervisor duduk manis dihadapannya. 
Apa yang bisa saya bantu ? 
Satu pertanyaan klasik mulai dilontarkan, dan dengan sedikit menunduk , Supervisor menyampaikan keinginannya untuk mengundurkan diri dari korporasi. 
Sang Direksi agak terhenyak , walaupun Supervisor tersebut mempunyai rating kwalitas yang biasa saja. 
Kenapa ? 

Ada sesuatu yang ingin saudara sampaikan , dengan pengambilan keputusan tersebut?. 
Supervisor menjawab dengan sedikit lebih berani , bahwa dia mendapat penawaran gaji yang lebih besar dari kompetitor korporasi , untuk jabatan yang sama, sebagai Sales Supervisor. 
Si Direktur yang masih belum begitu paham dengan apa yang terjadi , menjawab , bahwa ia akan konsultasikan dengan manajernya bersama HR yang paham dan membawahi remunerasi karyawan. Supervisor dipersilakan datang lagi esok hari. Singkat cerita , siang harinya diadakan pertemuan antara Direktur , Manajer dari Supervisor dan manajer HR .
Nampaknya masih belum ada pemahaman “TOTAL REMUNERATION STATEMENT” dari sebagian karyawan , bahwa nilai paket penuh dari gaji adalah pendapatan uang bulanan , yang harus ditambahkan dengan biaya pengobatan termasuk perawatan rumah sakit , fasilitas kendaraan kerja termasuk gasoline dan biaya perawatan kendaraan , uang perjalanan , jamsostek ,dana pensiun, uang perjalanan dan bonus potential . 
Jadi begitu banyak isi dari TRS ini , yang harus dimengerti sebagai total benefit bagi karyawan. Mengingat pentingnya aspek TRS yang harus diketahui  dan dipahami , maka Direktur memberi tugas kepada manajer tersebut untuk menjelaskan kepada Supervisor , sebelum meneruskan niatnya untuk mengundurkan diri , selanjutnya memikirkan  eksistensi dan kontribusinya didalam korporasi. 

Keesokan harinya , manajer dan Supervisor menghadap Direktur , dan membatalkan pengunduran dirinya ,  siap untuk kembali kelapangan .  

KOMPETISI  LUAR DALAM.

Didalam persaingan bisnis , seorang CEO harus bisa membuat peta yang detil tentang keberadaan korporasinya , jenis industri dari produk atau jasa yang dihasilkan. Itu  menjadi parameter utama, karena persaingan head to head tersebut ada disemua sektor . 
Dari mulai bidang sales marketing , yaitu market share , market share persegmen , per region , per area , per sosial class dan lain lain .
Itulah nafas kehidupan korporasi , dan mau diarahkan dan dibawa kemana kedepannya. 
Disamping apa yang terjadi dilapangan , perlu dimonitor perbandingan kesejahteraan para karyawan termasuk Direksinya, untuk menjaga effectiveness dari organisasi yang ada dibalik operasional korporasi. 
Employee effectiveness hanya akan terjadi apabila “kesejahteraan lahir batin” karyawan terjaga , ditopang oleh corporate climate , potensi perkembangan kedepan dan aspek positif lainnya. Banyak hal harus diperhatikan , terutama apa strategi dan langkah kompetitor yang selalu ingin menghambat atau bahkan menghentikan laju perkembangan korporasi . 
Iming iming gaji besar kepada Talents yang baik , sering dilakukan , agar si talents berpaling dan berniat hengkang untuk bergabung dengan kompetitor . 
Bukan tidak mungkin , setelah bergabung disana , dan dalam kurun waktu tidak lama , si talents tersebut sudah ditendang lagi oleh kompetitor ,hanya untuk mendapatkan bocoran strategi kita dan melemahkan operasional.

Permainan ‘hijack and kick’ ini bukan hanya terjadi dilapangan , bahkan sampai ke bagian Keuangan , Pabrik , Logistik dan lain lain. 
Manajemen harus tetap menjaga soliditas di bagian masing masing . 
Kecenderungan masalah gaji atau lebih luasnya  masalah welfare , tidak bisa dilepaskan dari kebijakan korporasi , karena semua ini ada didalam Budget Tahunan , dan menjadi satu komponen yang menentukan dalam pencapaian target korporasi. 
Semua pengeluaran untuk welfare harus sudah diperhitungkan dalam kenaikan berkala yang disebabkan inflasi , atau sering disebut sebagai ‘kenaikan index’ , dan yang lain adalah kenaikan penghasilan karena pencapaian prestasi kerja , yang sering disebut sebagai ‘merit increase
 . 
Mempertahankan jajaran karyawan yang ada dan berprestasi adalah salah satu missi manajemen, untuk menjaga momentum growth yang dicapai , dilain pihak , juga mengendalikan pengeluaran untuk keseimbangan, agar margin korporasi tetap tercapai dan mempunyai trend yang meningkat. Board of Directors dan manajemennya ,tetap membawa misi mencapai nett profit korporasi , tetapi juga berkewajiban meningkatkan welfare karyawannya yang telah berkontribusi dalam operasional.


SURVEY  LUAR DALAM.


Sektor industri formal berkembang pesat di Indonesia , akibat pengaruh globalisasi . 
Hal yang tidak bisa dibendung adalah terbukanya lapangan kerja disatu pihak , dan bertambah sengitnya persaingan dilain pihak. 
Persaingan memerlukan talenta yang terbaik , untuk menjalankan roda korporasi.
Trend berkembangnya executive search , saling hijack dan melemahkan kompetitor untuk keuntungan dirinya adalah langkah  yang diambil secara shortcut.

Hal ini tidak bisa dihindari , sehingga strategi mempertahankan talent yang baik adalah salah satu solusi dari korporasi. 
Survey tentang kondisi dan besaran gaji ataupun welfare yang ada diindustri , tidak bisa diabaikan. 
Bukan hanya besaran yang mereka terima dikorporasi lain , tetapi juga parameter lain sebagai benchmarking , apa yang menjadi tanggung jawab mereka. 
Jabatan Sales Manager misalnya , tentu berbeda dengan jabatan Sales and Marketing Manager , dalam scope tanggung jawabnya. 
Banyak aspek yang harus dipertimbangkan untuk membandingkan struktur satu korporasi dengan korporasi kita misalnya, karena lingkup organisasi , paket lain , dan masa depan korporasi yang berbeda . 

Sudah selayaknya disusun juga survey penyeimbang dari internal korporasi ,disusun secara tertutup, yang sering disebut sebagai Employee Effectiveness Survey
EFS akan menggambarkan hasil hubungan elastisitas dari keadaan paket yang diterima , dengan hasil kerja bahkan niat atau effort dari karyawan untuk melakukan yang terbaik didalam posisinya. 
Bukan tidak mungkin hal ini akan menemukan beberapa poin, untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan sedikit modifikasi paket yang ada. 
Artinya dengan menaikkan sedikit pengeluaran , akan didapat lebih banyak kenaikan hasil kerja yang signifikan
Akan banyak yang didapat korporasi, seandainya bisa berkolaborasi dengan lembaga riset gaji atau penghasilan karyawan , yang dikombinasikan dengan riset tertutup untuk mengetahui apa yang terkandung didalam hati dan keinginan karyawan.
Disatu sisi kita bisa mengetahui pasar paket gaji , disisi lain kita mempertahankan karyawan yang baik ,dan menaikkan motivasi karyawan dengan memodifikasi paket yang ada. 
Trend “employee effectiveness” akan naik , dan kita tidak perlu lagi menyetujui pengunduran diri seorang good talent.




Semoga.
eddie.priyono@yahoo.com




Share:

Rabu, 23 Desember 2015

MAIN API.....NO !!





























Menjelang akhir tahun 2015.

Persoalan demi persoalan terus bermunculan dinegeri ini , dari massivenya kasus korupsi kelas teri sampai  kelas dinosaurus , 'rebutan' posisi kursi empuk dengan gelimang rupiah , memakai cara yang kasar , fitnah , dzolim , iridengki , saling menjatuhkan , loby politik yang tidak terlihat tetapi tercium, sidang badut dan lain lain yang sangattttt banyak......sampai ke artis sexy.....

Dosa apa yang menimpa bangsa kita ini ?
Padahal manusia Indonesia  dikenal lemah lembut , sopan santun , remehtemeh , banyak senyum ? hmmmmmm.........

Masyarakat dijejali dengan berita media yang super lengkap , dan kalau kita mau jujur , mereka sudah banyak yang tidak peduli dengan apa yang terjadi , asal masih bisa makan setiap hari,........
Bagi sebagian  yang peduli , mereka akan mengguncing dengan persepsi masing masing.....walaupun mereka juga tahu . itu semua tidak ada pengaruh dan dampak apapun terhadap hidup mereka, ...bahkan kalau mereka ingin mengungkapan aspirasi dengan demo , itupun sudah komersiil dengan mendapat imbalan makan , uang saku, transport.....waaahhhhhh  posing , posingggg.

Keadaan campuraduknya situasi seperti ini , sebenarnya membuat pembangunan bangsa terhambat.
Seorang Petinggi masa lalu mengatakan..."untuk membangun bangsa ini , diperlukan kestabilan keamanan , poleksosbud dan kenyamanan masyarakat , dengan terpenuhinya kebutuhan pokok harian mereka, lapangan kerja , sandang , pangan dan papan walaupun minima

Pengalihan Issu , Pengaburan Masalah dan Buying Time.

Ada seseorang yang dibilang "muka dua" , bahkan ada yang lebih extremm .....disebut "muka seribu".....weleh welehhhh..
Sebulan yang lalu mesra , sekarang berseberangan , bermusuhan , tapi mungkin juga , dibelakang ini semua , sebenarnya mereka masih sohib , saling membuat skenario , rekayasa , untuk memuluskan tujuan tersembunyi.............
wahhh makin pusingg yaaa.

Buat apa skenario , rekayasa dan lain lain nya ?
Ingatlah , pepatah mengatakan " sepandai pandai dirimu menyimpan bangkai , pasti suatu saat akan tercium juga"...nahhh looooo , ati ati yaaaa.

Bahkan ilmu 'buying time'...dengan cara....biarin aja , nanti juga masyarakat lupa , dan ini secara  kasat mata terlihat ,... apalagi dengan pengalihan berita yang lebih sexi....artis sexi yang ke tangkap tangan , dan kasus lain yang lebih hot , dan bisa mengaburkan masalah yang lalu....kan bangsa kita termasuk bangsa pelupa.....
hayooo iya apa iya ????

Namun janganlah  dikira tidak ada yang ingatt , dan harus diingat , bagi seseorang yang beragama , mereka sangat meyakini , Tuhan Maha Tahu , apapun yang kita kerjakan !!!!.
GUSTI  MBOTEN  NATE  SARE.... Tuhan tidak pernah tidur........
dan  APAPUN  kelakuan kita selalu terpantau , tercatat ,....
Dan akan dimintai pertanggungan jawabnya di akherat nanti..........nahhh looo lagi!

Menganalisa sesuatu kejadian.


Para pengamat politik , pengamat ekonomi , dan lain lainnya, dengan segala ilmu canggih nya , sering bertabrakan dan saling silang pendapat , berdasar ilmu dan mungkin ada tujuan pribadinya.......mungkin!

Namun kalau kita mau arif bijaksana , sebenarnya kita sendiri bisa dengan jujur , menilai suatu kejadian dengan  objektif , tidak memihak , dan bisa untuk tujuan positif non destruktif.

Menganalisa suatu kejadian, bisa dengan tahapan berikut :

- Mengidentifikasi masalah.
- Mengklarifikasi masalah.
- Menentukan Prioritas Masalah.
- Menetapkan respon yang tepat terhadap masalah.

Tahapan tahapan tersebut kalau diikuti , kemudian dicross chek dengan semua data yang valid , dan dilakukan dengan jujur , maka kita akan tahu , mana yang menjadi topik dan masalah yang prioritas , mana yang berita gombal , dan akan menghasilkan analisis situasi yang sebenarnya terjadi.
Para petinggi yang korupsi , saling becking membecking , rekayasa CERITA , bukan rekayasa CINTA , dan patgulipat, henkypenky , apapun yang terjadi disana......ooo, kamu katahuann..

Wahaiii teman teman , para petinggi negeri sampai ke kerani rendahan .........................., "JANGANLAH  KITA  BERMAIN  API.....BISA TERBAKAR NANTI" !
Jangan dianggap masyarakat tidak tahu , jangan pula  dianggap akan tertutup selamanya....
dan ingat selalu ..."TUHAN TIDAK PERNAH TIDUR"...tahu apapun yang kita lakukan.

Yuukkk lebih baik kita bermain airrrr , adem , sambil membersihkan diri , mencuci hati agar bersih , dan mengambil air wudhu untuk menjalankan ibadah Islami kita , ataupun membersihkan diri untuk  masuk ketempat peribadatan , sesuai keyakinan kita ,  ademmm dan tidak kemrungsung ngurusin duniawi melulu...

Jangan lupa kita kelola air , saluran , sungai , got , tidak buang sampah sembarangan , ingat juga reboisasi , agar tidak banjirrrr......bisa selamat dunia dan akherat kan  ???

Pepatah mengatakan .." SEPANDAI PANDAI TUPAI MELOMPAT , AKHIRNYA AKAN JATUH JUGA ".......dan tupai yang pandai , tidak mau main lompat lompatan didahan kalau tidak aman , yaaa jalan ajaa dah , biar ga jatuh.......ngapain pakai lompat lompat segala.... berbahaya., apalagi tupai juga tak pernah main api........iya kan.

Semoga 2016 , kita berhasil meminimalkan masalah kemasyarakatan , meminimalkan keposingan masyarakat , karena banyaknya kasus yang aneh... ,
Insya Alloh ini semua terjadi kalau kita taat kepadaNYA , selalu jujur , semeleh ikhlas pasrah , dan menjalani hidup bukan hanya untuk nafsu duniawi.

s e mo g a.


selamat datang 2016.
selamat jalan 2015.


kamis 241215
eddie.priyono@yahoo.com

















Share:

Sabtu, 05 Desember 2015

kerja kerja kerja...koq..gaduh gaduh gaduhh






Suatu senja menjelang maghrib , ..kang Boro ( + kokok ) , berceloteh sendirian...."EMKADE...huuhh ..EMKADE...sidang naon eta...itu mah buat bingung , riewuh , bikin rakyat bertanya...bade kamana sihhh....mutar mutarrr......".


Kang Boro merasa tidak tahu kemana arah sidang2 Mahkamah yang terhormat itu , yang sebenarnya bukan sidang dari Lembaga Judikatif.....

Si Son ( +toloyo ) yang ada didekatnya menyahut....." wwwuuiiiihh , biarin aja dehh, anggap aja sinetron tambahan TV yang ada , yang segala macam rupa juga ada , dari lokal , cerita klas bawah , klas anak muda , sinetron import , apalagi lebih banyak yang ga ada mutunya...ga mendidik...ya kan?"

Paklik Sastro yang ikut nimbrungpun nyerocos...."Yukkkk awake dewe takon om Joki , iku loo wong sugih , pinter sing jarene ngerti opo wae...yukk  yukk "

Setelah diminta komentarnya...om Joki menjelaskan berapi api..." Adik2...itu politik , ..politikkk tauuu , setiap saat berubah....ada yang beberapa minggu yl bersendau gurau dipesta ...sekarang jadi musuh berat.....ada yg waktu kampanye bermusuhan dalam geng berbeda.....sekarang merajuk minta jadi teman....ituuu  ituuu...kalian kan ga tau tho...
Lha wong aku juga ga tau... ini rebutan apa , maunya apa.... dan tujuannya kemana....heheheh...sudah sudahh bubarrr..sana ke masjid aja...maghriban......oce oce....."

Kang Boro , Si Son dan Lik Satro pun beranjak ke Masjid....eeeee ladalahh , mereka ketemu sama pak Uztad yang sedang menuju tempat ambil air wudhu....

Tak ayal Si Son pun menyela..."pak Uztad...itu sidang EMKADE sebenarnya mengadili apa dan gimana critanya ya...??  Pasti deh pak Uztad yang bijak tahu...kami ingin tahu juga  pak Uztad..."


Dengan arif pak Uztadpun menjawab ringan
.."anak2ku......pengadilan tertinggi hanya ada dan terjadi nanti dihadapan Alloh SWT.....apapun yang ada didunia ini kan ibarat PANGGUNG  SANDIWARA........ jadi tak usah kalian galau , risau....
PERCAYALAH....mereka semua juga tidak tahu kapan mereka sendiri akan dipanggil menghadap kehadirat Illahi....
biarkan mereka ....bersandiwara , munafik , dzolim dan apapun namanya politik... dan biarkan mereka bertanggung jawab sendiri atas perbuatannya nanti...di akherat...

ayooo sholat....yang penting kalian masih bisa makan , ...kerja yang halal....ya ya ya..."






















Semuanya tersenyum segar dan puas...
Kecuali Si Son (+toloyo )...yang nyeletuk....... "kata pak Presiden kan .....kerja..kerja..kerja.....lha sekarang koq .....gaduhh...gaduhhh..gaduhhh...uuhhh...uhhhhh...uhhhhh...uhhhuyyy, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,dasar si Son.........

Mari kita bekerja yang halal dengan tersenyum ,... SING SALAH SELEH....kalo merasa salah ya udah....mau minta maaf , brhenti , harakiri, ....atau apapun monggo....
Dan sebaiknya kita bijak dengan filsafat  "mikul duwur , mendhem jero"... ga baik membuka aib2 orang , sementara kita sendiri mungkin aibnya lebih dari mereka......hayoooooo....

sumonggo..


minggu061215
eddie.priyono@yahoo.com
Share:

Rabu, 28 Oktober 2015

KEPUTUSAN vs KEPUTUSASAAN



























Seorang pemimpin sudah seharus nya membuat satu KEPUTUSAN , untuk   melangkah kedepan
didalam organisasinya , menuju ke situasi yang lebih baik dari masa silam.


Dan hasil dari keputusan yang baik , bisa membawa organisasinya  lebih sejahtera ,  memuaskan siapapun yang ada didalam organisasi tersebut
.
Keputusan yang diambil  , harus diyakini oleh si Pemimpin , berasal dari pertimbangan background yang jelas , data yang benar , valid , solid , objective , jujur , bisa dipertanggung jawab kan secara sosial , materiil , dan sesuai dengan azas nilai kehidupan yang bisa diterima semua umat beragama.

KOQ  KEPUTUSANNYA SELALU SALAH ?          

Ada pemimpin yang selalu dipersalahkan setiap dia mengambil keputusan.
Berangkat keluar negeri.. SALAH......kunjungan dipercepat ...SALAH ,...turun kedaerah...SALAH LAGI........waaahh, kapan benernya !!!!
Tetapi dilain sudut pandang...pihak lainnya mengatakan...ini keputusan yang  BENARR.... kunjungan dipercepat,.. BAGUSS........ walau singkat , padat , tapi kan hasilnya bermanfaat.......!!!!

yahhhhhh ini namanya silang pendapat yang ga akan ada habisnya ....... capeee dehhh !!!!

Sesuatu keputusan seharusnya  diambil dan dipertimbangkan  , untuk menghasilkan apa ..... dalam jangka pendek , jangka menengah....... dan jangka panjang.                    
Dan ada baiknya , hasil yang diperoleh  setelah eksekusi  keputusan tersebut,...................................... BISA DIUKUR DENGAN TRANSPARAN .....oleh seluruh anggota organisasi ,. bahkan masyarakat luas seandainya itu keputusan pejabat publik.

Janganlah memprotes saat keputusan baru dijalankan , cukup mempertanyakan untuk kejelasan dan keyakinan kita.....
Kalau ternyata eksekusi keputusan itu benar dan berhasil baik gimana ?......... malu kan...

Begitupun , tak perlu buta mendukungnya dengan segala pembenaran.......kalau ternyata salah dan nantinya merugikan  gimana ?   maluuu ahhhh...

Marilah dengan santun dan memakai falsafah kuno, kita terapkan ...."mikul duwur , mendem jero ".... baik atau buruk inilah pemimpin kita ,... inilah Indonesia...kita tetap harus menjaga dan menghormati tatanan ini.....

HONEYMOON  TLAH  BERLALU.


Biasanya seorang CEO berbulan madu setelah menjabat selama minimal 6 bulan , sampai dengan 1 tahun. Wanginya masa pengantin baru sudah luntur , setelah melewati masa tersebut , tinggal kerja kerja kerja tanpa retorika , dan mempertanggung jawabkan hasilnya.

Harus disadari , Pemimpin dalam mengambil keputusan , juga tergantung dan dipengaruhi oleh lingkaran dekatnya sering disebut..... ring satu ,..... inner circle dan sebagainya....
Tahukah sang Pemimpin , adanya 5 type inner circlenya....Tipe PEMIMPI ... tipe CEPAT REAKSI , tipe PENGELUH ,.... tipe PENGKRITIK  , ....dan tipe PEMECAH MASALAH.
Berhati hati ,karena dalamnya laut bisa diukur , dalamnya hati , ngga ada yang tahu kan .......????

Dalam buku     " PROBLEM SOLVING , and  DECISION MAKING for IMPROVEMENT " yang ditulis oleh BERNY GOMULYA ,ada baiknya si pengambil keputusan mendalami lingkaran dalam yang akan ikut membuat keputusan , secara private dan mandiri ,...... agar KEPUTUSAN yang diambil tidak membuat  KEPUTUSASAAN ,  nantinya,...... Hmmmm.

Sekaranglah saatnya sang pemimpin untuk memimpin bekerja semua pembantu2nya , kerja kerja kerja tanpa retorika , dan tunjukkan hasilnya sesuai janji , .....sebelum menuju singgasana dulu kala.
Bagi kita semua , marilah kita objective , mengkritisi dengan konstruktif , bukan destruktif , dan bahu membahu mengatasi masalah disemua bidang , khususnya ekonomi , dan lebih khusus lagi adalah memudarnya rasa  NASIONALISME  terangkum dalam  konsep ........... NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA...NKRI.

Masalah yang ada bukanlah arah kegagalan , tetapi anggap sebagai 'pengalaman berharga'  yang akan menuntun kepada kemampuan baru , menuju kesuksesan.!!!!!

Mari kita renungkan ...Suntingan kata2 bijak  MAHATMA  GANDHI....



" your  beliefs become your thought , ...
   your thought become your words....
   your words become your actions...
   your actions become your habits...
   your habits become your values....
   your values become your destiny...."



s e m o g a.......

eddiepriyono 29102015
eddie.priyono@yahoo.com
                
Share:

Kamis, 10 September 2015

erupsi hati






























Gunung meletus sangat membahayakan kehidupan.

Dan sungguh besar kuasa Allah SWT , menciptakan gunung dengan semua isinya magma, larva dan isi perut bumi lain, yang kalau murka dan dimuntahkan sang gunung akan begitu dahsyat dampaknya.

Ribuan meter asap membumbung, awan panas menyapu , hujan abupun menyesakkan dada siapapun. Hmmmmm....

Gejolak material panas , mengalir sebagai lahar panas , menyusuri sungai , menghanguskan apapun dan siapapun.

Begitu pula lahar dingin , berupa lumpur, pasir dan batu , siap menghantam , saat terbawa hujan deras dihulu sungai , mengalir sampai kehilir ,  berujung dilaut....


erupsi gunung  vs  erupsi hati.

Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk berakal dan berakhlak , walaupun lemah lembut .
Sangat jauh dibandingkan gunung yang badannya besar, indah , menjulang kelangit , ciptaan Tuhan yang sempurna , indah tetapi membahayakan saat erupsi , tanpa kompromi memusnahkan apapun yang menghadang.
Gunung tidak memiliki hati nurani, seperti halnya umat manusia.
Gunung hanyalah 'mahluk Tuhan' yang tinggi, indah, congkak sombong, namun berhati mulia dengan lahar2 yang dikeluarkannya , akan bermanfaat sebagai pupuk untuk tanaman hidup diatasnya...subur.
Gunung pun mempersilakan hutan2 rimba hidup lebat dilerengnya , tempat binatang2 hidup bebas liar dan  mencari makan disana.

Ada kebaikan tersembunyi , namun ada keganasan disaat marah dan erupsi.....

Manusia berakal berakhlak , lemah . namun mempunyai hati nurani, bisa membedakan mana yang baik dan buruk , bisa tepo sliro, bijaksana dan bisa merendahkan hatinya, tidak perlu arogan terhadap sesama, karena sebenarnya itu tidak diperlukan sebagai mahluk sosial.
Manusia bisa menjaga emosi , memberi keteduhan , mengalah dan tidak perlu mempertahankan 'kebenaran' dari egonya , karena  bisa saja itu adalah 'kesalahan' bagi pihak lainnya.

Dengan itu semua, manusia jauh lebih  BERMAKNA  dibandingkan gunung,...manusia lebih elegan dengan sifat kemanusiaannya. dan bisa dengan bijaksana mendiskusikan masalah, mencari  SOLUSI.

Namun sebaliknya, apabila manusia tidak memiliki hal2 diatas , ERUPSI HATI , munculnya nafsu kemarahan , emosi berlebih ,bisa menghancurkan lebih dahsyat ,dibandingkan erupsi sebuah gunung.
Peperangan , pembantaian , pemberontakan , teror dan pengkianatan , adalah hasil karya manusia , bukan hasil karya gunung.......
PEMIMPIN atau yang MERASA SEBAGAI PEMIMPIN , adalah pencetus dan pengambil keputusan yang bisa membuat suatu kehancuran ....dimasa depannya....baik masadepan kehidupan ataupun tatacara bersosial........

Sungguh ironi apabila seorang manusia , tidak menjalankan kehidupannya dengan mendengarkan hati nurani yang bersih,....
Korban akan berjatuhan , lebih dahsyat lagi ,akan bisa menghilangkan peradaban sosial manusiawi.

Dan itu semua pernah terjadi didunia ini...pengkhianatan , pemutarbalikkan fakta, berbicara lain dimuka lain dibelakang , fitnah dll.....terbukti dampak buruknya lebih dari sebuah gunung murka ......

erupsi gunung...kita bisa menghindari agar selamat.....sampai sang gunung tenang dan tidur kembali...

erupsi hati....cobalah instropeksi diri, menahan emosi ego , hati berduri.,ingat ISTIQOMAH , satunya kata dengan perbuatan.....dengarkan nurani terdalam, yang bisa mengatakan benar atau salah , lepas dari ego semata.

jaga erupsi hati dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT....karena dengan bimbingan NYA kita bisa menghindari erupsi hati yang merusak lingkungan sosial , teman , keluarga dan apapun yang ada diatas bumi ini.

s e m o g a






epr100915
eddie.priyono@yahoo.com


Share:

Selasa, 08 September 2015

do it right the first time



Mendung gelap, menggantung dilangit ,
Boat pun siap berangkat ,....takut ?? , berani ?? tantangan hujan petir menhadang ditengah laut ,
Dan apakah persiapan untuk menghadapi itu telah sempurna  ????

persiapan adalah ketelitian dan kewaspadaan.

Bahkan seorang presidenpun harus teliti , dan benar dalam mengangkat Menteri2 di Kabinetnya , karena akan menentukan kinerja Presiden didalam tugas pemerintahannya,.
Akan kah gagal , lemah atau tidak maksimal hasilnya ?
Itulah resiko dalam menentukan personel Menterinya , menyongsong tantangan jaman didepan.
Tidak bisa dibantah , seandainya terjadi salah posisi , not the right man in the right place , maka akan terjadi reshufle , pergantian personel untuk meningkatkan kinerjanya.....
Ini adalah buah dari ketidak hati2an pada saat mempersiapkan personel , entah karena politik balas jasa , atau apapun .....

persiapan perlu kejujuran , transparan , dan wisdom.


Mempersiapkan satu bisnis pun sama, perlu suatu kebersamaan yang didasari saling percaya , TRUST, open manajemen , transparan dan semangat memecahkan persolan dengan diskusi untuk mendapatkan kesepakatan , bukan keputusan subjektif .

Seseorang yang mendapatkan mandat untuk mempersiapkan bisnis , baik itu korporasi ataupun organisasi lain , memerlukan hal itu semua , bukan hanya memerlukan pengalaman masa lalu , tetapi harus kredibel dan smart , karena semua hal harus akuntable dan siap dipertanggungjawabkan. Tak ada yang harus disembunyikan.

Dan semua itu dirangkum dalam semangat WISDOM , agar tidak membuat blunder yang akan menyulitkan semua pihak.

Tantangan bisnis kedepan , tantangan kinerja Presiden untuk rakyatnya , dan boat yang akan melaut dalam cuaca seburuk apapun , akan bisa di atasi seandainya dipersiapkan dengan saksama.








DO IT RIGHT THE FIRST TIME.
epr 080915
eddie.priyono@yahoo.com



















Share:

Rabu, 15 Juli 2015

'bekal untuk mudik'




























......Dua hari menjelang lebaran,
Pagi ini , beribu ribu mobil mengular , mulai dari Gerbang tol Cikarang Utama , terus masuk toll JORR... memanjang ke Taman Mini...

oohhhh , entah sudah berapa puluh kilometer kemacetan terjadi ,...... imbas dari perjalanan mudik saudara2 kita .yang akan pulang kekampong masing masing.


Belum lagi kemacetan motor , dijalan non toll ,dan daerah2 lain...toll CIPALI , NAGREK dan sebagainya.

Mereka meninggalkan ibukota , menuju kampung halaman , merayakan hari kemenangan ,
Setelah sebulan menjalankan ibadah puasa........

Sejenak silaturahmi dengan keluarga dikampung ,....
Sejenak melupakan himpitan ekonomi yang semakin berat di Jakarta.

Dua hari menjelang lebaran.

Hasil setahun , mungkin juga lebih dari setahun , mengumpulkan bekal untuk pulang mudik.
Tak peduli setelah lebaran , apapun yang terjadi , harus truss melanjutkan perjuangan hidup
Mengarungi kehidupan di metropolitan , mengadu nasib dikota besar, meneruskan hidup ini......


Semoga semua saudara2 ku  selamat sampai di kampung , berbahagia merayakan hari kemenangan.
Amin....

Dua hari menjelang lebaran.
Ingatkah kita , bahwa dalam hidup ini,...
KITA  HARUS  TERUS  BERJUANG...UNTUK MENDAPATKAN  BEKAL,....
YAITU  BEKAL  "MUDIK  PRIBADI"...


Mudik yang tidak diketahui kapan itu ,  yaitu mudik ,.. kembali keharibaan Alloh swt ,
Meninggalkan kehidupan didunia ini.
Apapun yang kita makan dengan lezat , akan kita akhiri ,...
Pakaian, perhiasan indah2 yang kita pakai...akan kita tinggalkan ,...
BEKAL yang kita bawa dalam  'mudik'  ke akherat hanyalah amal kebaikan , ketaqwaan , keimanan kepada Alloh SWT sang MAHA  PENCIPTA.
Itulah bekal yang sebenar benarnya dari mudik abadi kita disuatu saat nanti.........





Dua hari menjelang lebaran,
Mari kita rayakan Idul Fitri dengan gembira , sambil berdoa , dan berkarya.....
Agar bekal kita menuju akherat nanti ,...terus bisa kita kumpulkan ,









Dan dengan sadar kita laksanakan semua perintah2 NYA ,... terus berbuat kebaikan , hilangkan perasaan iri dengki , dzolim ,..... mari kita tetap ISTIQOMAH , menjalankan AMANAH ,
Mengasihi kaum miskin , anak yatim dan orang yang terlantar......





Semoga Alloh SWT selalu melindungi kita , keluarga , bangsa dan negara ini....amiinn.


Selamat menyongsong Hari Raya Idulfitri 1436 H ,ditahun 2015 ini,...Selamat jalan bulan suci ramadhan....Insya Allah bertemu lagi ditahun depan....                   Saudara2 ku , sobat , sahabat dan rekan2... salam hormat slalu.....


MOHON  MAAF  LAHIR  DAN  BATHIN.......












epr 15072015.

eddie.priyono@yahoo.com
Share:

Minggu, 21 Juni 2015

Mudik vs Investasi






















Surat kabar 'SUARA MERDEKA" Semarang, Jawa Tengah, 9 Oktober 2007.



judul :'Mudik Lebaran dan Investasi Daerah'.

Drs Eddie Priyono MM.

ADA yang menarik di balik fenomena mudik Lebaran.

Ritual umat itu sangat penting untuk dicermati para pengambil keputusan pemerintahan, baik pada tingkat nasional maupun daerah.

Namun, mungkin tidak menarik lagi jika kita hanya menonton iring-iringan motor pemudik dari Jakarta ke segenap pelosok di Pulau Jawa, karena reportase yang kita saksikan di layar kaca selalu merupakan "siaran ulangan" yang rutin terjadi setiap kali lebaran, tanpa pernah memikirkan ada apa sesungguhnya di balik fenomena itu.

Persoalan mudik menjadi hal yang kritis, ketika kita mencoba menguak ketidakmerataan investasi dan perguliran dana pembangunan antara pusat dan daerah.
Persis, alasan kita membenarkan ketimpangan itu adalah "di mana ada gula di sana ada semut".

Padahal kebijakan para pengambil keputusan itulah, yang dengan sengaja "mencecerkan gula-gula" secara terkonsentrasi di suatu wilayah, sementara itu daerah-daerah yang berserakan, berpulau-pulau di wilayah Nusantara ini tidak terjamah oleh "ceceran gula" pembangunan.
Ada semacam penyakit yang kita (juga mungkin para pengambil kebijakan negeri ini) derita, bahwa kebiasaan melihat potret Jakarta, seolah-olah para pemimpin itu telah melihat "wajah Indonesia" secara keseluruhan.

"Penyakit" itu juga mungkin menghinggapi para legislator dan senator di Senayan, sehingga "keberpihakannya" bagi investasi pembangunan di daerah tidak memperlihatkan gereget semangat perjuangan untuk daerah.
Akibatnya, "gula-gula" yang bertaburan di sekitar Jabotabek memang telah menarik jutaan "semut" untuk melakukan urbanisasi ke Jakarta.

Pertumbuhan ekonomi telah semakin menggelembungkan kekuatan Jakarta, sehingga dibutuhkan kota-kota satelit di sekitarnya sebagai penyangga, kawasan-kawasan berikat industri bertumbuh, dan karenanya urbanisasi pun semakin tak terhindarkan.
Meskipun kemudian setiap gubernur DKI Jakarta bersuara lantang untuk menekan laju urbanisasi, namun teriakan itu selalu sia-sia karena pemerintah pusat tidak secara strategis terencana mengantisipasi solusi sejatinya.

Masalah besar yang dihadapi bangsa ini adalah distribusi investasi.

Memang telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah pusat untuk pemerataan pembangunan dengan penetapan zona-zona baru pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
Namun kebijakan itu tidak pernah secara konsisten dijalankan, apalagi dalam masa frekuensi pergantian rezim pemerintahan beberapa kali pada masa reformasi ini.
Pemerintah pusat terlihat sibuk bekerja beberapa tahun; setelah itu sibuk lagi mempersiapkan upaya pemenangan pemilu berikutnya.

Tapi, apakah layak jika kita terlalu berharap dari pemerintah pusat untuk mengubah nasib kita di daerah?
Kata kitab suci, "Alloh SWT tidak akan mengubah nasib seseorang (suatu kaum) kecuali orang itu mengubah nasibnya sendiri".
Artinya, kita jangan menyerahkan nasib kepada orang lain, termasuk kebergantungan kepada kebijakan pemerintah pusat.

Pemeran Utama

Kemandirian pemerintah daerah kini telah kita miliki.
Pemerintah daerah bersama masyarakat menjadi pemeran utama dalam melukis potret wajah masa depan daerahnya.
Peluang itu ada di tangan Pemda.
Para pemimpin di daerah telah menjelma menjadi seorang yang sangat menentukan bagi masa depan daerahnya, dan tidak bergantung (amat) di bawah bayang-bayang pemerintah pusat.

Gubernur, bupati, dan wali kota adalah sosok pemimpin yang mengendalikan lingkungan dengan memanfaatkan perubahan itu untuk kinerja daerah yang terus meningkat.
Mereka memahami betapa penting arti value creation dalam menjalankan roda organisasi "korporasi" yang bernama pemerintah daerah (pemda).

Persoalannya adalah, setelah otonomi daerah, daerah-daerah kemudian berlomba-lomba memperlihatkan capaian kinerja yang justru jauh lebih baik daripada kinerja pemerintah pusat.
Ketika di pusat tengah terjadi hiruk-pikuk berbagai perdebatan politik yang tak berarti dan hanya menghabiskan energi dan pikiran para pemimpin, maka sesungguhnya daerah "dengan pemimpin-pemimpinnya yang berkarakter" telah melakukan lompatan-lompatan besar dalam konteks manajerial pemerintah yang baik
.
Bupati dan wali kota telah menjelma menjadi "CEO-CEO korporasi" yang patut diperhitungkan. Mereka sangat memahami bagaimana seharusnya daerah menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik, menumbuhsuburkan kehidupan demokrasi, memberikan peluang yang adil bagi segenap elemen masyarakat untuk berbisnis dan berekspresi, memberikan pembelaan berarti bagi pertumbuhan industri kecil dan menengah, serta mencari dan menjalin akses pasar bagi perekonomian UMKM baik di pasar nasional maupun di pasar global.








Tidak Berdaya

Memang tidak semua daerah bisa dengan segera menyesuaikan diri dengan angin perubahan itu. Persoalan yang rata-rata dihadapi adalah mengapa pemda-pemda di Indonesia "tidak berdaya" dalam mempromosikan wilayahnya sebagai kawasan investasi yang menarik bagi investor domestik dan asing?
Hanya beberapa daerah saja di Indonesia yang memiliki corporate communication atau corporate secretary yang luar biasa aktif dalam mempromosikan daerahnya kepada para investor.
Roadshow dilakukan tidak hanya di Jakarta, namun juga meretas batas-batas nasional hingga ke Jepang, Korea, Rusia, Amerika, Inggris, dan berbagai negara lain.

Namun, sebagian besar masih terjebak pada bingkai pikiran birokratif yang masih alergi dalam menerapkan segi-segi manajemen modern dalam pengelolaan organisasinya.
Celakanya, roda pemerintahan kemudian hanya dijalankan dengan kegiatan yang sangat terbatas melalui APBD secara tradisional tanpa melakukan mainstream pendanaan pembangunan yang melibatkan pihak investor swasta dan kolaborasi lain yang secara profesional mendatangkan keuntungan dan benefit bagi daerah.

Melihat urgensi itu, maka sangat penting bagi pemerintahan kabupaten/kota untuk memiliki gugus tugas marketing communications di setiap kecamatan, setiap kabupaten/kota, dan setiap provinsi. Mereka sangat berperan sebagai garda depan dalam kegiatan roadshow investasi di daerah.
Sekali lagi, jangan serahkan "periuk nasi" kita kepada BKPM di pusat.

Pemerintah daerah harus secara proaktif melakukan kampanye dan komunikasi-investasi secara profesional kepada simpul-simpul kapital di tataran nasional, regional dan global.


Kalau pemerintah daerah tidak melakukan hal itu, maka tentu saja kita akan kembali menyaksikan ritual mudik lebaran sepanjang hayat.

Sekian generasi kita di masa depan juga akan melakukan hal yang sama tanpa pernah kita merasa bersalah untuk mengubahnya.


- Eddie Priyono, praktisi dan pemerhati bisnis, pendiri Quantum Four Consulting, alumnus Undip.
eddie.priyono@yahoo.com
Share:

Iklan

Iklan
Portal berita ekonomi bisnis keuangan

Total Tayangan Halaman

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular